Di tengah-tengah serangan itu, Peter Zschech, sang kapten kapal, malah berupaya melakukan bunuh diri dengan menembak kepalanya di hadapan para awak di ruang kontrol.
Dalam sebuah laporan yang ditulis saat kejadian kala itu, seorang kru bernama Hans Goebler mencatat bahwa Zschech tidak tewas karena penembakan tersebut, melainkan karena ia dihabisi oleh seseorang dengan bantal.
Pelaku mulanya berniat ingin menghentikan usaha Zschech yang nekat bunuh diri, sebab dentuman pistol Zschech bisa memicu suara keras dan pasukan Inggris bisa mendeteksi keberadaan mereka dengan sonar.
Ketika seseorang meraih bantal dan meletakkannya di mulut Zschech, dua anggota awak lainnya membantu orang tersebut untuk membekap Zschech. Sampai pada akhirnya, nyawa Zschech melayang.
Komandan kedua, Paul Meyer, dengan cepat mengambil alih komando U-505 dan membawanya keluar dari serangan mematikan tersebut. Kapal pun bisa kembali ke Lorient dengan kerusakan minimal.
Sebagai imbasnya, Meyer tidak mendapat penghargaan apa-apa, meski telah menyelamatkan seluruh nyawa awak kapal. Namun ia "dibebaskan dari semua kesalahan" oleh Kriegsmarine (angkatan laut Nazi) atas insiden memalukan itu.
2. The Surcouf - Prancis
Pada saat diluncurkan di Prancis pada 18 November 1929, Surcouf menjadi kapal selam terbesar di dunia. Ia dibangun untuk menyaingi U-boat yang dikeluarkan oleh Angkatan Laut Jerman.