Network
RINGTIMES BALI - Sebutlah namanya Mbak, ia mengawali kisahnya menjadi pelakor di Malaysia saat dirinya kuliah di Malaysia.
Ia mengaku menjadi perebut laki orang selama 8 tahun. Bagaimana kisahnya hingga ia bisa bisa keluar dari lingkaran ini? simak dalam artikel ini.
Ia bercerita dirinya mengenal sosok laki-laki, panggil saja om. Warga Malaysia ini dari sebuah instant mesenger lantaran murni untuk mencari teman. Menjadi pelakor bukanlah bayangannya kala itu.
"Karena memang yang lain kan dengan rombongan sementara aku sendiri, jadi awal mulanya ketemu ya di chat room Malaysia itu," ungkap mbak dikutip dari kanal YouTube Gritte Agatha, 11 November 2020.
Baca Juga: Kenali 6 Ciri Pelakor Berbahaya, Nomor 2 Paling Bahaya
Dia waktu itu masuk ke room Malaysia biasanya Indonesia.
"Mungkin karena melihat nama saya panjang dan Indonesia dia chat private," ungkapnya.
Si om kaget karena biasanya wanita Indonesia kesana menjadi TKW. Beda usia si mbk dan si om ini terpaut 14 tahun.
Pertama mendapatkan teman, si mbak senang karena dirinya tidak mendapatkan figur atau sosok seorang ayah, namun sejak mengenal si om si mbak senang karena menemukan sosok yang bisa menjaganya di negeri orang.
Hingga satu waktu si mbak mengalami pelecehan verbal di kampusnya, si om pun datang membantunya.
Hingga dirinya merasa kok orang ini baik banget. Bahkan katanya, si om ini justru kerap mengingatkan dirinya bahwa ia datang ke Malaysia untuk belajar.
Baca Juga: Kisah Nyata Pelakor, ‘Aku Bahagia Bisa Rebut Suami Orang’
Selama 2 tahun berjalan dirinya tidak mengetahui pekerjaan dan status laki-laki yang dekat dengannya.
Bahkan dirinya tidak tahu jika si om sudah memiliki istri. Ia pun kini lekat dicap pelakor.
"Dia gak bilang dia itu pebisnis atau apa malah dia cuma bilang gimana kalau aku cuma taksi driver," ucap si om pada si mbak.
Namun seiring berjalan waktunya dan dirinya mulai dekat, si mbak mulai curiga lantaran pada momen long weekend dirinya tidak bisa menghubungi si om.
"Sebenarnya banyak, kalau ada hari libur, biasanya tiba-tiba dimatiin, dia bilang lagi main golf sama teman bisnis dia kan gak mungkin main golf berhari-hari," bebernya.
Si mbak mulai curiga dan melihat pola si om ketika momen liburan sekolah justru dia seolah menghilang dan sulit ditemui.
Namun ketika dirinya mulai curiga, si om selalu memanjakannya seperti membelikannya tiket liburan untuknya dan teman-temannya agar pergi berlibur ke luar negeri seperti Singapura, Thailanda hingga Australia.
Tidak hanya disitu, si om juga membelikannya laptop hingga handphone. Momen dirinya mengetahui jika si om ternyata sudah memiliki istri.
Saat itu dirinya baru pulang dari Singapura, ia pun menginap di apartemen keponakan si om di satu kota di Malaysia.
Ketika itu si mbak mau menyalakan alarm namun karena handphonenya mati maka terbersitlah untuk meminjam handphone si om ia pun nekat mengambilnya dan dibawa ke kamar.
Padahal menurutnya, si om paling benci jika handphonenya dipegang oleh dirinya.
Baca Juga: 8 Alasan Tersembunyi Mengapa Seseorang Tega Selingkuh dari Pasangan
"Banyak banget pesan yang bilang kayak Daddy lagi dimana? Daddy lagi ngapain? kayak gitu itu kayak tengah malam rasanya kayak disamber gledek banget aku pas tahu gitu aku langsung telepon yang bilang daddy, daddy itu," ungkapnya.
Si mbak kaget pas tau ternyata si om sudah punya istri dan dua orang dengan anak berumur 12 tahun dan 14 tahun.
Ternyata istri si om adalah direksi BUMN di Malaysia. Mengetahui latar belakang si om, si mbak belum memutuskan akan melanjutkan hubungannya atau tidak.
Dan ketika dirinya masuk ke kehidupan si om, rupanya si om hubungannya dengan istrinya sudah renggang.
Ayah dan ibunya si om tidak mau jika si om sampai bercerai dengan istrinya. Si mbak pun tidak mau menjadi istri kedua.
Baca Juga: 8 Ciri Suami Tidak Pernah Selingkuh dan Selalu Setia, Istri Wajib Tahu
Menjadi pelakor 8 tahun, momen 2 tahun hubungannya sudah ketahuan sang istri, namun sang istri justru acuh tak acuh ketika tahu suaminya berselingkuh.
Diwaktu 6 tahun, si mbak mengaku jika proses untuk mencari titik tengah ini tak kunjung selesai, bahkan dirinya bangga bisa membuat si om sukses dalam merintis bisnis dari nol.
"Aku juga sempat ngebantu dia untuk translate semua proposal kerja, bisnis dia buat market di Indonesia," ucap si mbak.
Akhirnya karena keduanya berada pada posisi sama-sama capek, hubungan keduanya pun berakhir di 2015.***
