Sejarah Tari Kecak Bali Beserta Pesan Moral di Dalamnya

- 9 Februari 2021, 09:45 WIB
Sejarah tarian Kecak dari Bali ternyata ad pesan moral yang tersimpan.
Sejarah tarian Kecak dari Bali ternyata ad pesan moral yang tersimpan. /Instagram/uluwatu.temple

Tari kecak merupakan tarian tanpa suara gamelan, selain teriakan ‘Cak,’ yang juga menjadi alunan suaranya adalah suara kincringan lonceng yang diikatkan pada kaki penari yang berperan sebagai tokoh Ramayana.

Walaupun tanpa diiringi suara gamelan, tarian ini tetap terlihat menarik karena kekompakan dan ketepatan gerakan dari para penarinya.

Baca Juga: Sejarah Hari Valentine dari Zaman Kuno hingga Modern

Inilah yang membuat tari kecak memiliki nilai seni yang tinggi di mata wisatawan. Tari kecak adalah tarian massal yang biasanya ditarikan oleh sekitar 70 orang.

Pemeran tokoh Ramayana akan menari di tengah-tengah lingkaran yang dibuat oleh penari kecak laki-laki.

Selain sebagai pertunjukan bagi wisatawan, tarian kecak juga sering ditarikan dalam upacara keagamaan di Bali.

Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan 8,7 SR Sebabkan Ratusan Ribu Korban Meninggal Dalam Sejarah di Bulan Februari

Penari akan kerasukan oleh roh yang dapat membuat penari tersebut bergerak di luar kesadarannya. Bahkan penari bisa melakukan kegiatan di luar nalar dan berbahaya tanpa bisa ia kontrol.

Penari tersebut juga bisa berkomunikasi dengan para dewa atau leluhur yang telah disucikan.

Ada beberapa pesan moral yang terdapat dalam kisah tarian kecak bagi penontonnya. Di antaranya, kesetiaan yang diceritakan dalam kesetiaan Dewi Sita kepada Sri Rama.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah