Imbas Tragedi Halloween Itaewon, Menteri Korea Selatan akan Dimakzulkan Parlemen

9 Februari 2023, 09:03 WIB
Petugas saat melakukan pertolongan dilokasi treagedi pesta Halloween Itaewon, yang berubah menceka,/Reuters/Kim Hong-ji /

RINGTIMES BALI - Anggota parlemen Korea Selatan pada hari Rabu (8/2) memilih sesi khusus untuk memakzulkan menteri dalam negeri atas tanggapannya terhadap Halloween yang mematikan.

 

Dilansir dari website official CNA pada 9 Februari 2023, Mosi pemakzulan tersebut akan mencatat Lee Sang Min sebagai anggota kabinet pertama yang digulingkan oleh legislatif, disahkan dengan selisih 179-109 yang diperkirakan secara luas dalam pemungutan suara rahasia di majelis tunggal yang beranggotakan 300 orang.

Partai Demokrat yang beroposisi memegang mayoritas 169 kursi. Dukungan dari setidaknya 150 anggota majelis diperlukan untuk meloloskannya, Komite kehakiman parlemen akan mereview mosi tersebut sebelum mengirimkannya ke Mahkamah Konstitusi yang memakan waktu hingga enam bulan.

Partai Demokrat dan partai-partai oposisi lainnya telah mendesak untuk memecat Menteri Dalam Negeri, Lee Sang-min dan mendesaknya Menteri Lee untuk bertanggung jawab atas kegagalan dalam menangani krisis tersebut.

Tragedi Itaewon saat Halloween

Seorang pria memberikan penghormatan terakhir di dekat lokasi tragedi Itaewon. Reuters

Insiden malam hari di Itaewon pada 29 Oktober 2022, menewaskan 159 orang dan melukai 196 orang ketika para pengunjung berkumpul di gang-gang sempit yang berdesakan di tempat tersebut.

Event malam Halloween setelah 3 tahun ditiadakan. Virus Covid 19 telah meniadakan event ini pada 2020, dan 2021 dan 2022 menjadi event Halloween pertama dalam tiga tahun terakhir.

Baca Juga: Update Korban Meninggal Gempa Turki dan Suriah Tembus 11 Ribu Jiwa , Salah Satunya Kiper Klub Liga 2

Lee dan polisi telah menghadapi kritik keras atas penanganan mereka terhadap tragedi tersebut, terutama setelah transkrip panggilan darurat yang dirilis ke publik.

Panggilan telepon yang padat pada jam yang diperkirakan, menunjukkan bahwa banyak warga yang memperingatkan akan adanya bahaya yang akan datang, bantuan dari kepolisian datang terlambat.

Lee telah meminta maaf atas tanggapan yang cacat tersebut, namun pada hari Senin ketika ditanya apakah ia bersedia mengundurkan diri, ia mengatakan bahwa prioritas pertama adalah merancang pencegahan mencegah tragedi semacam itu terulang kembali dan memastikan implementasinya.

Presiden Yoon Suk-yeol telah menolak tuntutan oposisi untuk memecat Lee, dan kantornya serta partai yang berkuasa mengecam Partai Demokrat karena menyalahgunakan kekuasaan mayoritas mereka untuk mendorong pemakzulan.

"Ini adalah pengingkaran terhadap demokrasi parlementer. Ini akan dicatat sebagai sejarah yang memalukan dalam politik parlementer," kata kantor kepresidenan Yoon dalam sebuah pernyataan setelah pengesahan mosi tersebut.

Ketegangan meningkat antara keluarga korban dan pemerintah Seoul minggu ini setelah mereka mendirikan tugu peringatan yang tidak sah di depan balai kota, para pejabat kota mengatakan pada hari Selasa bahwa tugu peringatan tersebut melanggar peraturan dan memerintahkan untuk mencopotnya dalam waktu seminggu.

Dilansir website official Manila Times, Ahli-ahli berpendapat, kekurangan antisipasi pada kerumunan massa yang berjumlah lebih dari 100.000 orang, Polisi Seoul hanya menugaskan 137 petugas ke Itaewon pada hari kejadian.

Para petugas tersebut difokuskan untuk memantau penggunaan narkotika dan kejahatan dengan kekerasan, yang menurut para ahli hanya menyisakan sedikit sumber daya untuk keselamatan massa di Itaewon

Beberapa ahli menyebut penumpukan di Itaewon sebagai "bencana buatan manusia" yang seharusnya dapat dicegah dengan langkah-langkah yang cukup sederhana.

Baca Juga: 7 Alasan Kenapa Kucing Pergi dari Rumah, Salah Satunya Sedang Stress

Fokus siaga pada jumlah polisi dan pekerja publik untuk memantau titik-titik kemacetan, memberlakukan jalur jalan kaki satu arah dan memblokir jalur sempit, ditambah menutup sementara stasiun kereta bawah tanah Itaewon untuk mencegah banyak orang bergerak ke arah yang sama di Itaewon.***

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler