Diduga Rusia Mengalami Kemunduran, Begini Tanggapan Para Pejabat

19 Desember 2022, 16:37 WIB
Vladimir Putin. /Instagram/@mrpresidentvladimirputin

RINGTIMES BALI – Seorang pejabat Rusia mengakui pasukan negaranya kini sudah mengalami kemunduran di medan Perang.

Rusia saat ini hanya bisa bertahan dengan tetap mengawasi senjata Ukraina yang kebanyakan didonor oleh Amerika Serikat.

Menegaskan hal itu, Andrei Gurulyov selaku Anggota Parlemen Rusia sekaligus mantan Jenderal Militer mengatakan demikian.

Baca Juga: Fakta Menarik Argentina, Sang Juara Piala Dunia 2022

Tentara Rusia dalam mode bertahan menghadapi perlawanan pasukan Ukraina yang terus mendapat pasokan senjata canggih dari Barat.

Gurulyo menyayangkan strategi militer Rusia saat ini yang hanya bisa waspada terhadap setiap senjata yang dipasok dari Barat ke Ukraina, bukan menyusun strategi kedepan untuk melawannya.

“Sayangnya dalam hal ini kami main kejar-kejaran. Kami hanya bertahan menunggu mereka membawa sesuatu lalu mencari cara untuk melawannya,” ungkap Andrei Gurulyov.

Baca Juga: Presiden Alberto Fernandez Balas Ucapan Selamat Usai Argentina Resmi Jadi Juara Piala Dunia 2022

Ucapan Gurulyov tersebut dinilai banyak pihak mengindikasikan bahwa invasi Rusia di Ukraina terus mengalami kemunduran sejak September lalu.

Dilansir dari laman Nytimes pada 19 Desember 2022, Dia bahkan mengaku pasukan Rusia kewalahan menghadapi pasukan ukraina karena bantuan militer yang dikirim Amerika Serikat untuk Kyiv.

“Ada hal-hal yangtidak dapat disangkal. Kami sangat menyadari bahwa mereka memasok barang-barang (senjata) ke Ukraina,” katanya.

Baca Juga: Update Longsor di Malaysia, Korban Bertambah Jadi 21 Orang

“Pada awalnya hanya mengirim helm dan pelindung tubuh, lalu senjata api, amunisi dan Howitzer,” tambahnya.

Pasukan Ukraina mulai menunjukan aksinya dengan berhasil merembut kembali wilayah yang sempat diduduki tentara Rusia sejak melancarkankan serangan balasan september lalu.

Kemajuan Ukraina ini tak luput dari sokongan Amerika Serikat dibaliknya.

Baca Juga: Tuntutan Pedro Castillo hanya 18 Bulan, Rakyat Peru Marah

Baru-baru ini Amerika Serikat berencana mengirimkan sistem pertahanan rudal patriot ke Ukraina demi semakin membantu Kyiv memukul mundur tentara Rusia.

Rudal tersebut dianggap sebagai salah satu senjata yang paling mampu melumpuhkan rudal balistik dan rudal jelajah yang kerap digunakan Rusia di Ukraina.

Rusia sendiri selama ini terus dikabarkan melemah di medan perang. Sepanjang konflik laporan terkait Rusia yan berjuang mempertahankan pasukan terus bermunculan.

Baca Juga: 6 Fakta Tentang Pentagon, Markas Pertahanan Terbesar di Amerika Serikat

Pada pekan ini, Ukraina melaporkan lebih daru satu juta tentara Rusia sudah menyatakan menyerah.

Mereka menghubungi saluran telepon hotline yang disediakan Kementerian Pertahanan Ukraina lantaran hampir 100 ribu tentara tewas di medan Peran.

Menanggapi hal itu, Barry R. McCaffery selaku mantan Jenderal Angkatan Darat AS mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin secara strategis sudah kalah dalam Perang.

Baca Juga: Malaysia Ditimpa Longsor, PM Anwar Ibrahim Meninjau untuk Pertama Kalinya

“Secara operasional mereka pada dasarkanya tidak mampu menangani kekuatan militer Ukraina yang sangat efektif dan agresif,” ungkap nya.

Sementara itu Robert English selaku profesor hubungan Internasional di Univeristy of Southern California mengatakan demikian.

Melemahnya Rusia bisa jadi cara kremlin untuk mempertahankan dukungan publik di tengah kebohongan pejabat selama ini terkait kondisi militer mereka.***

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler