Pertama dalam Sejarah Malaysia, PM Anwar Ibrahim Tunjuk 2 Calon Wakil Perdana Menteri

2 Desember 2022, 14:06 WIB
Potret PM Malaysia, Anwar Ibrahim. /Instagram @anwaribrahim_my

RINGTIMES BALI – Pada hari Jumat, 2 Desember 2022, PM Anwar Ibrahim akan mengumumkan struktr formasi dalam kabinet pemerintahannya.

Pengumuman akan dilakukan PM Anwar Ibrahim usai kepulangannya dari Ipoh, Perak pada pukul 17.00 sore waktu setempat.

Diperkirakan PM Malaysia ke-10 itu akan melantik para kabinetnya didepan Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah pada 3 Desember 2022.

Selain formasi kabinet, PM Anwar Ibrahim akan menunjuk dua nama untuk menduduki posisi wakil Perdana Menteri dalam formasi kabinetnya.

Melihat keinginan PM Anwar Ibrahim sebelum menyusun kabinet. Ia ingin adanya kesinambungan dari berbagai warna partai yang beragam untuk mengisi Kabinet pemerintahanya.

Baca Juga: Meminta Partai agar Tidak Lagi Memberikan Hadiah, PM Anwar Ibrahim : Ini Picu Praktik Gratifikasi

Dilansir dari lama the Star.com pada 2 Desember 2022.

Dilandasi dari keinginan itu diketahui hal ini dibuktikan dengan dua nama yang akan menjadi wakil perdana Menteri Anwar Ibrahim.

Pertama dari Ketua Barisan Nasional (BN) sekaligus Presiden UMNO yaitu Ahmad Zahid Hamidi. Kedua dari Gabungan Parti Sarawak yaitu Fadillah Yusof.

Jika Pemilihan kedua wakil itu benar dilakukan maka, akan menjadi kali pertama dalam sejarah, Malaysia memiliki  2 wakil PM sekaligus.

“saya akan bilang 80 persen dia akan mendapatkan posisi itu,” ungkap media setempat.

Akan tetapi terdapat pro dan kontra penunjukan dua wakil Perdana Menteri itu.

Baca Juga: Vladimir Putin Dituduh NATO Gunakan Udara Dingin Sebagai Senjata

“namun, ada beberapa penolakan di dalam Pakatan Harapan (PH). Kami akan melihat bagaimana PM Anwar Ibrahim mentuntaskan ini,” ungkapnya.

Usah dilantik pada kamis pekan lalu, semua mata terfokus pada penyusunan formasi baru dari rezim PM Anwar Ibrahim.

Sebab, dia menyatakan Tidak akan mengambil gaji pada saat menjabat sebagai Perdana Menteri serta memangkas gaji serta tunjangan para menteri di kabinet.

Keputusan yang akan diambil PM Anwar Ibrahim harus dipertimbangkan sebaik mungkin. Hal ini supaya tidak berat sebelah dan harus sama.*** 

Editor: Satriani

Tags

Terkini

Terpopuler