Ramalan Baik tentang Indonesia 2022 Menurut Jangka Jayabaya, Adanya ‘Tikus Putih Hanongko Baris’

14 Desember 2021, 06:30 WIB
Ramalan Baik tentang Indonesia 2022 Menurut Jangka Jayabaya, Adanya ‘Tikus Putih Hanongko Baris’ /PIXABAY/vait_mcright

RINGTIMES BALI – Ramalan baik tentang Indonesia di tahun 2022 menurut Ramalan Jangka Jayabaya oleh Prabu Jayabaya, Raja Kerajaan Kediri.

Bencana alam dan peristiwa sosial di Indonesia sering dikaitkan dengan Ramalan Jangka Jayabaya. Hal-hal tersebut sesuai dengan Serat Sabdo Palon Nagih Janji.

Ramalan Jangka Jayabaya ternyata tidak melulu soal hal-hal buruk, melainkan terdapat juga prediksi baik khususnya tentang Indonesia di tahun 2022.

Ramalan Jangka Jayabaya merupakan ramalan yang diucapkan langsung oleh Prabu Jayabhaya dalam bentuk syair atau puisi.

Syair atau puisi tersebut sering menyinggung hal-hal yang akan terjadi di masa depan.

Baca Juga: Serat Jangka Jayabaya: Sabdo Palon Tagih Janji Part 2, Isi Percakapan Syekh Subakir dengan Ki Semar

Prabu Jayabhaya hidup pada abad ke-9, sedangkan kita saat ini ada di abad ke-22. Pada abad ke-9, Prabu Jayabhaya sudah bisa menerawang hal-hal yang akan terjadi 9-10 abad yang akan datang, yakni abad dimana sekarang kita hidup.

Ramalan Jangka Jayabaya sangat terkenal dan dipercaya oleh masyarakat Indonesia secara umum dan masyarakat Jawa secara khusus. Sejak dulu hingga sekarang masih banyak yang mempercayai ramalan tersebut.

Ramalan Jangka Jayabaya berbentuk syair oleh karenanya terdiri dari bait-bait syair atau yang disebut dengan pupuh.

Dilansir dari kanal YouTube Nasihat Kehidupan Misteri pada Senin, 13 Desember 2021, berikut ramalan baik tentang Indonesia 2022 menurut Ramalan Jangka Jayabaya.

Pada bait ke-7 Ramalan Jangka Jayabaya ternyata diterjemahkan menjadi prediksi yang baik atau positif tentang Indonesia di tahun 2022. Bait tersebut berbunyi ‘Tikus putih hanongko baris’.

Baca Juga: Serat Jangka Jayabaya, Sabdo Palon Tagih Janji Part 3, Wong Jawa Ojo Ilang Jawane

Tikus diterjemahkan sebagai rakyat kecil atau masyarakat kalangan biasa. Rakyat kecil dalam hal ini disebutkan sebagai kumpulan orang-orang yang merindukan keadilan, bahkan diantara mereka bisa berperan sebagai penegak keadilan dan pembawa kebenaran.

Putih diterjemahkan sebagai sesuatu yang suci, penuh dengan kemurnian dan ketulusan.

Hanongko baris (dua suku kata) langsung bisa ditarik dalam sebuah penafsiran yakni tentang kerja sama atau sinergitas diantara para tikus (rakyat kecil).

Rakyat kecil berkumpul dan bekerja sama, bahu membahu dalam menuntut keadilan, menyuarakan kebenaran, dan berjuang bersama-sama untuk menumpas kedzaliman di Indonesia (nusantara).

Bersatunya rakyat kecil dalam sebuah sinergi dan mempunyai tujuan yang sama yakni menuntut keadilan dan ingin terbebas dari kedzaliman adalah sesuatu yang baik atau positif.

Baca Juga: Serat Jangka Jayabaya: Sabdo Palon Tagih Janji Part 1, Awal Mula Islam Masuk Jawa

Jika dikaitkan dengan kejadian di Indonesia baru-baru ini, Ramalan Jangka Jayabaya mengenai tikus putih ini dianggap sesuai atau cocok. Seperti yang telah kita ketahui misalnya, demo para Mahasiswa yang turun ke jalan karena kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tidak sesuai yang diharapkan rakyat.

Mahasiswa tersebut bisa merujuk kepada rakyat kecil yang bahu-membahu dalam menyuarakan sesuatu, menuntut keadilan, dan ingin keluar dari kedzaliman atau kebijakan yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat.

Contoh yang lainnya misalnya saja, tentang para tenaga medis yang juga bahu membahu dalam menangani pandemi Covid-19 dengan tulus bahkan sampai mengorbankan banyak hal namun masih dinilai kurang baik oleh pihak-pihak tertentu.

Padahal, pandemi Covid-19 ini malah dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu sebagai ladang bisnis, hal ini juga bisa merujuk pada apa yang dimaksud dengan kedzaliman yang sedang ingin ditumpas oleh para tikus putih (rakyat kecil penegak keadilan dan pembawa kebenaran) seperti yang ada pada Ramalan Jangka Jayabaya.*** 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler