RINGTIMES BALI – Percakapan antara Syekh Subakir dengan Sabdo Palon atau Ki Semar menghasilkan perjanjian antar keduanya.
Perjanjian yang isinya kurang lebih untuk tidak menghilangkan kebudayaan Jawa, biarkan Jawa tetap menjadi cover meskipun didalamnya tertanam ajaran Islam.
Banyak orang Jawa yang berkata “Wong Jawa Ojo Ilang Jawane” mengingat arti Jawa sendiri adalah gemati, perhatian, penyayang dan budi pekerti luhur.
Baca Juga: Serat Jangka Jayabaya: Sabdo Palon Tagih Janji Part 1, Awal Mula Islam Masuk Jawa
Dilansir dari kanal YouTube Aliqul Channel, kelanjutan mengenai isi percakapan antara Syekh Subakir dengan Sabdo Palon.
Berikut isi percakapan diantara keduanya:
Syekh Subakir: Lihatlah Sang Danyang betapa rusaknya tatanan masyarakat Majapahit sekarang, bekas-bekas perang saudara masih membara. Rakyat kelaparan, perampokan dan penindasan ada dimana-mana. Ini harus diperbaharui budi pekertinya.
Sabdo Palon: Aku juga sedih sebenarnya memikirkan rakyatku. Tatanan sudah bubrah, para pejabat negara sudah lupa akan dharmanya. Mereka saling sikut untuk merebutkan jabatan dan kemewahan duniawi.
Baca Juga: Misteri Ramalan Jayabaya yang Dikaitkan dengan Meletusnya Gunung Api Menurut Denny Darko
Para pandito juga sudah tak mampu berbuat banyak, orang kecil salang tunjang (bersusah payah) mencari pegangan. Jaman benar-benar jaman edan.