Misteri Laut Segitiga Bermuda Terungkap, Ini Fakta dan Teori Menurut Para Ahli

12 Maret 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi wilayah Segitiga Bermuda. /The Indian Express

RINGTIMES BALI – Misteri di laut Segitiga Bermuda sepertinya sudah menjadi cerita umum yang menarik di mata dunia.

Banyak keanehan terjadi sejak abad 18, terutama dengan peristiwa puluhan kapal dan pesawat yang menghilang secara misterius.

Bahkan, pada tahun 1945, Flight 19 yang merupakan grup pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat yang terdiri dari 5 unit pesawat tersebut dinyatakan menghilang di wilayah Segitigas Bermuda setelah hilang kontak saat melakukan latihan.

Baca Juga: Misteri Pesawat Hilang di Segitiga Bermuda, Sempat Alami Hal Aneh Ini

Segitiga Bermuda sendiri terhubung melalui tiga negara, di antaranya Bermuda, Puerto Rico, dan Florida.

Lalu, sebenarnya misteri apa yang terjadi di balik wilayah Segitiga Bermuda ini?

Dilansir Ringtimes Bali dari kanal YouTube Daftar5, ada sederet fakta dan teori yang dikemukakan para ahli tentang misteri di Segitiga Bermuda.

Baca Juga: Cerita Fiksi Pesawat Mendarat Setelah 35 Tahun Hilang, Ada 92 Tengkorak di Dalamnya

1. Efek Hutchison

Teori ini berkaitan erat dengan efek elektromagnetik yang ditemukan oleh John Hutchison.

Menurutnya, gelombang elektromagnetik yang saling berinteraksi berpotensi membuat logam pecah, meleleh, dan terbakar tanpa menghancurkan seluruh elemen tersebut.

Teori Hutchison ini diperkuat dengan bukti adanya kabut elektronik yang menyerupai bentuk awan. Kabut ini mampu membuat semua sistem pada barang elektronik mati atau tidak berfungsi.

Baca Juga: Cerita Fiksi Pesawat Hantu Helios Mendarat Usai Berputar di Langit Athena Dengan 122 Mayat

2. Gelombang raksasa

Bukan sekedar gelombang laut biasa. Gelombang yang datang bersamaan saat badai di tengah laut diketahui dapat menciptakan gelombang laut super besar yang ketinggiannya bisa mencapai 50 meter.

Teori ini terbukti dari kasus yang terjadi pada tahun 1995, ketika sebuah kapal pengebor minyak milik Norwegia yang tenggelam akibat gelombang laut setinggi 30 meter di wilayah Segitiga Bermuda.

3. Awan segi enam

Fakta pertama diungkap oleh NASA. Pada tahun 2016, satelit NASA yang bernama Terra Modis dengan titik orbit 450 mil di atas Samudra Atlantik ini mendapatkan gambaran awan berbentuk segi enam atau heksagon.

Baca Juga: Mesin Pesawat United Airlines Terbakar saat Mengudara, Puing-puing Berserakan di Pemukiman Warga

Para ilmuwan berpendapat, bahwa bentuk awan seperti ini dapat menjadi bom udara yang dapat membalikkan kapal yang melintas di area tersebut.

4. Ledakan Metana

Teori ini didasari oleh temuan para peneliti yang menggambarkan sebuah kawah raksasa di laut Norwegia. Kawah tersebut menandakan adanya gelembung masif metana yang meledak.

Teori ini diperkirakan juga terjadi di wilayah Segitiga Bermuda, yang disebabkan oleh endapan gas dan minyak di dasar laut dan mengakibatkan ledakan gas.

Baca Juga: Bagai Ditelan Bumi, Hilangnya Pesawat MH 370 yang Membawa 227 Penumpang Masih Menjadi Misteri

5. Lubang Cacing

Teori ini terhubung dengan teori relativitas yang dikemukakan oleh Einstein. Di mana teori ini mengatakan ruang dan waktu saling terhubung membentuk kesatuan.

Peristiwa yang terjadi di Segitiga Bermuda ini dikaitkan dengan adanya lubang cacing sebagai gerbang menuju dimensi lain.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler