RINGTIMES BALI – Kehebohan datang dari viralnya video dari akun Instagram Helena Lim @helenalim899. Nama Helena Lim viral di media sosial setelah beredarnya video dia mendapatkan vaksinasi di sebuah puskemas di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Dalam rangkaian video tersebut tampak Helena Lim, yang dikenal sebagai sosialita Crazy Rich dan rombongan sedang antre untuk mendapatkan jatah vaksin.
”Lagi ngantre vaksin, semoga setelah vaksin kita bisa kemana-mana ya, semoga vaksinnya berhasil,”ujarnya dalam video tersebut.
Diketahui bahwa saat ini vaksinasi diprioritaskan bagi nakes. Saat akan divaksin, Helena Lim membawa keterangan bekerja di apotek sebagai partner usaha.
Baca Juga: Lansia Akan Segera Mendapatkan Vaksin Covid-19 di Bulan April
Perdebatan pun terjadi mengenai apakah pemilik usaha apotek termasuk dalam kategori nakes. Netizen ramai memperbincangkan video yang viral tersebut.
Dokter Tirta melalui akun Instagramnya mengecam keras apa yang Helena Lim lakukan.
“Dapet laporan video ini dari @ningzsppd. Saya ga kenal siapa yg ada di video ini. Tapi saya cek kayanya bukan nakes ya. Semacam sosialita," ujar Dokter Tirta.
“Buktikan kalau yang bersangkutan bekerja sebagai nakes dan apotek. Jika mengaku nakes atau staf apoteker pun harusnya ada surat izin praktek," imbuhnya
Baca Juga: Bio Farma Segera Produksi Vaksin COVID-19 Tahap 2 Setelah Kedatangan Bahan Baku dari Sinovac
Siapa sebenarnya sosok Helena Lim? Sejak videonya viral, Helena Lim mengubah mode akun Instagramnya menjadi mode pribadi. Namun tertera di profil akun Instagramnya beberapa informasi seperti McLaren Club Indonesia.
Dia juga mencantumkan lagunya berjudul 'Pasrah' yang bisa dinikmati di Apple Music, iTunes, dan Spotify. Termasuk mencantumkan link ke kanal Youtubenya.
Pada kanal Youtube tersebut ada sebuah video dimana ia memberikan bantuan untuk pasien anak-anak, video tersebut diunggah setahun yang lalu.
Baca Juga: Indonesia Segera Terima Vaksin AstraZeneca Pada Awal Tahun 2021
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga memberikan komentar atas kabar tersebut.
“Nanti kita akan cek, kenapa yang bersangkutan dapat, apakah maksudnya sebagai figur untuk memberi contoh, memberi teladan atau ada faktor lain, nanti akan kami cek. Makasih infonya,” Kata Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta.***