Simak Cara Mengolah Sampah Dapur Menjadi Pupuk Kompos

8 Februari 2021, 19:00 WIB
Tips membuat pupuk kompos dari bahan dapur /Kolase foto Pixabay.com/Schlumpf98/pixel1

RINGTIMES BALI - Hampir setiap hari kita menghasilkan sampah rumah tangga yang terbilang tidak sedikit, terutama sampah organik yang berasal dari dapur. 

Tak dipungkiri, di setiap rumah selalu memasak setiap harinya, terlebih lagi bagi mereka yang sudah berkeluarga.

Olahan masakan yang sisa terkadang menimbulkan sampah. 

Baca Juga: Mitos atau Fakta, Micin Punya Khasiat Penting untuk Pupuk Tanaman

Sampah organik yang dihasilkan dari memasak tidak sedikit. Terdapat bahan-bahan makanan seperti kulit buah dan potongan sayur yang terbuang sia-sia. 

Tanpa disadari sebetulnya, bahan makanan tadi, bahkan sisa makanan dapat diolah dan dimanfaatkan menjadi pupuk kompos.

Dilansir Ringtimes Bali dari kanal Youtube Info Ragam Pertanian pada 8 Februari 2021, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membuat sampah organik dapur menjadi pupuk kompos.

Berikut caranya:

 

Baca Juga: 4 Manfaat Pupuk Atonik untuk Tanaman Anggrek, Berikut Penjelasannya

Pertama, sediakan tempat penampungan untuk sampah organik, berukuran sekitar 2 meter x 2 meter.

Hindari plastik serta makanan berbau hewani seperti daging ayam, sapi, maupun ikan ke dalam tempat pengolahan.

Kedua, masukan semua sampah organik dapur, yang dapat terurai, berupa kulit buah, potongan sayuran, ataupun ampas kelapa. 

Ampas kelapa murni berkadar protein dan lemak kasar yang cukup tinggi. Ampas kelapa yang telah difermentasi sangat efisien dalam pembuatan mol. 

Mol adalah cairan hasil fermentasi alami yang mengandung mikroorganisme dari proses pembusukan bahan-bahan tadi.

Baca Juga: Aglonema Tumbuh Subur, Gunakan 3 Jenis Pupuk Khusus Tanaman Hias Ini

Proses ini membutuhkan waktu satu hingga dua bulan. 

Ketiga, aduk sampah organik di penampungan, agar fermentasi terjadi secara merata.

Dapat pula ditambahkan pupuk kandang atau kotoran ternak untuk membantu penguraian sampah. 

Keempat, gunakan potongan jerami sebagai alas wadah penampungan, agar uap air yang dihasilkan dapat terserap dan pupuk tidak langsung bersentuhan dengan tanah.

Agar proses fermentasi berjalan lebih cepat, dapat diupayakan dengan mengatur kelembapan penampungan.

Air cucian beras dapat disiramkan ke penampungan, agar terjaganya kelembapan. Selain itu, unsur yang terkandung di dalamnya dapat membantu fermentasi pupuk.

Baca Juga: Memilih Pupuk Terbaik untuk Aglonema dan Janda Bolong, Ini Caranya

Kelima, Untuk menghindari basah akibat hujan, tutuplah penampungan pupuk dengan plastik.

Untuk fermentasi yang lebih cepat, dapat menggunakan EM4 memiliki kandungan mikroba. Bau yang dihasilkan dari pupuk kompos ini dapat dikurangi dengan meletakkan tanah atau sekam di atasnya.

Selanjutnya, pupuk kompos dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman, seperti sayuran atau tanaman hias lainnya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler