Olah Sampah Organik, DLHK Denpasar Hasilkan 15 Ton Pupuk Kompos Per Bulan

- 11 September 2020, 15:08 WIB
Pengolahan kompos oleh DLHK Kota Denpasar.
Pengolahan kompos oleh DLHK Kota Denpasar. /

RINGTIMES BALI – Program pengolahan sampah terpadu berbasis desa/kelurahan di Kota Denpasar mulai membuahkan hasil. Hal ini dilihat dari Keberadaan Tempat Pembuangan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle (TPS3R) di Kota Denpasar sukses mengurangi distribusi sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Plt Kadis DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa menjelaskan bahwa keberadaan TPS3R di Kota Denpasar hingga saat ini sukses mengurangi distribusi sampah langsung menuju TPA.

Hal ini dikarenakan adanya pemilahan sampah yang terpadu dari hulu atau sumber sampah. Hingga saat ini, TPS3R yang terdapat di tiga lokasi yakni di Desa Kesiman Kertalangu, Jalan Bung Tomo dan TPA Suwung telah sukses memproduksi pupuk kompos sebanyak 15 ton setiap bulannya.

Baca Juga: ICW: Pungli Bansos Covid-19 Paling Banyak di Jakarta, Bali Penyelewengan Bansos

“Setiap bulannya kami mampu memproduksi pupuk kompos dari sampah organik sebanyai 15 ton, jumlah tersebut belum termasuk sampah an organik yang ditangani dan diolah oleh Bank Sampah di Kota Denpasar,” ujar Gustra saat dikonfirmasi pada Kamis, 10 September 2020.

Lebih lanjut dijelaskan, sinergitas dalam upaya menciptakan Denpasar yang bersih, indah dan asri ini merupakan kegiatan berkelanjutan yang memerlukan sinergitas bersama. Mulai dari masyarakat, yayasan, maupun kelompok swakelola sampah.

Sementara itu, di Kota Denpasar terdapat sedikitnya 220 Bank Sampah yang tersebar di 4 kecamatan.

“Tentu ini sangat produktif dalam mensukseskan pengolahan sampah dari sumber, namun hal ini diperlukan dukungan masyarakat untuk memilah sampah sebelum diangkut oleh Swakelola Sampah. Kerjasama ini sangat penting, sehingga diharapkan sampah harian Kota Denpasar yang mencapai 900 ton ini dapat dikurangi pergerakanya menuju TPA,” terangnya.

Baca Juga: Hanya 40 ribu Pekerja Pariwisata Dapat Bantuan Kementerian Pariwisata

Gustra menambahkan, hasil produksi pupuk kompos ini sudah siap didistribusikan. Adapun yang menjadi sasaran distribusi yakni desa/kelurahan, yayasan, sekolah serta komunitas-komunitas yang bergerak di bidang pertanian dan perkebunan. Selain itu, taman media pinggir jalan juga menjadi target utama pemupukan kompos ini.

“Di masa pandemi Covid-19 ini, banyak masyarakat yang menekuni hoby bertani untuk menciptakan ketahanan pangan, jadi bagi yang memerlukan bisa mengajukan permohonan melalui DLHK Kota Denpasar,” tandasnya .***(Yani)

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x