2 Penelitian Karya Siswa Indonesia Raih 3 Award pada ISEF 2021

24 Mei 2021, 11:54 WIB
2 penelitian karya siswa Indonesia raih 3 award pada ISEF 2021. /Kemendikbud

RINGTIMES BALI – Empat peneliti muda Indonesia yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas 12 kembali pertaruhkan semua skillnya melalui ajang kompetisi penelitian bergengsi tingkat dunia yakni Regeneron International Science and Engineering Fair (ISEF) 2021.

Empat siswa berprestasi tersebut berlomba-lomba untuk memenangkan ajang ISEF 2021 yang bertujuan untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia.

Pelaksana tugas (plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmayadi mengapresiasi para peneliti muda ini dan berharap menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk terus berinovasi dan berkarya sepanjang masa.

Baca Juga: Dana Bos 2021 Cair, Kemendikbud Minta Sekolah Gunakan Seperlunya

“Saya bangga dengan adik-adik kami, di tengah pandemi saat ini mereka masih bisa berinovasi dan mengharumkan nama bangsa. Tentunya kami harap, ini bisa jadi motivasi bagi siswa lainnya,” kata Asep Sukmayadi.

Pada kompetisi ISEF 2021 ini terdapat 2 tim dengan masing-masing tim berbeda di antara lain Athifah Wonita Millati dan Noor Naila Imtinan Himam dari SMAN 28 Jakarta untuk bidang loma Ilmu Sosial dan Humaniora.

Melalui judul penelitiannya “Optimizing Student’s Working Memory Capacity with Binaural Beats”, Athifah dan Naila meraih penghargaan 3rd Special Award dari American Psychological Association sebagai salah satu organisasi psikolog terkemuka di dunia.

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet dari Kemendikbud Sudah Cair Hari Ini, Wali Murid: Besarannya Turun

Kemudian tim kedua yang dilakukan oleh I Gusti Ngurah Sucahya Satria Adi Pratama dan Ni Putu Ari Budiani dari SMAN Bali Mandara, Provinsi Bali untuk bidang lomba Fisika Terapan dan Rekayasa.

Melalui judul penelitiannya “Vanilla Breeding Gun”, Satria Adi dan Ni Putu Ari meraih penghargaan 4th Grand Award yang juga diberikan kepada Athifah dan Naila.

Baca Juga: Kemendikbud Umumkan Kebijakan Dana BOS dan DAK, Honor Guru Tidak Dibatasi

Dilansir Ringtimesbali.com dari laman resmi Kemendikbud, Athifah dan Naila yang meraih dua penghargaan mengungkapkan mengikuti kompetisi penelitian tingkat dunia di tengah masa pandemi bukan perkara mudah. 

Naila dan Athifah menjelaskan suka duka saat mengikuti Regeneron International Science and Engineering Fair (ISEF) 2021. Dimana Naila dan Athifah menjelaskan perlombaan tersebut adalah tantangan bagi keduanya.

"Terdapat beberapa tantangan yang kami hadapi, baik dalam melaksanakan penelitiannya secara umum maupun tantangan baru yang timbul akibat adanya pandemi," kata Naila.

Baca Juga: 4 Jenis Kuota Gratis yang Akan Diberikan Kemendikbud Pada Maret 2021

"Karena kami merupakan murid kelas 12, kami juga perlu mengatur waktu sebaik mungkin karena padatnya jadwal belajar mengajar dan lomba," kata Athifah.

Ajang kompetisi ISEF 2021 penelitian ini dilakukan dengan berbagai metode atau strategi yang mana metode penelitian menggunakan metode eksperimen dan pengambilan data dilakukan secara virtual dengan munculkan variabel bebas.

"Kami menguji tiga jenis binaural beats, sebuah audio intervensi yang dapat menstimulasi gelombang otak, untuk mencari tahu mana yang paling berpengaruh pada working memory capacity agar memperoleh metode yang bisa meningkatkan performa belajar pelajar SMA ketika melakukan pembelajaran jarak jauh," kata Athifah.

Baca Juga: Kemendikbud Beri Bantuan Kuota Internet Umum dan Belajar Gratis Mulai Maret 2021


"Setelah itu kami melakukan analisis data berdasarkan hasil eksperimen. Ternyata, performa ketiga kelompok eksperimen yang mendengarkan binaural beats meningkat, sedangkan performa kelompok kontrol menurun secara signifikan," kata Naila.

"Yang berarti binaural beats, terutama pada range frekuensi beta, dapat meningkatkan working memory capacity secara signifikan," lanjut Naila.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler