Produksi Meningkat di 2020, Ekspor Kelapa Sawit Dipertanyakan

- 1 September 2020, 05:45 WIB
Kelapa Sawit mentah/Warta Ekonomi
Kelapa Sawit mentah/Warta Ekonomi /

RINGTIMES BALI - Selidik punya selidik, cangkang kelapa sawit (Palm Kernel Shell/PKS) asal Indonesia telah menjadi primadona di pasar global khususnya di Jepang, China, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Polandia.

PKS tersebut dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik tenaga bioenergi karena memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi.

Melalui ekspor, pemerintah Indonesia telah memperoleh devisa senilai US$250 juta per tahun dengan rincian kontribusi pajak mencapai US$55 juta per tahun.

Baca Juga: Ingat, Gas 3 Kg Hanya untuk Orang Kurang Mampu

Data APCASI (Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia) mencatat, selama satu dekade terakhir, produksi PKS di Indonesia terus meningkat.

Sepanjang tahun 2019, produksi PKS di Indonesia mencapai 9,97 juta ton dengan volume ekspor 1,72 juta ton atau sekitar 17,25 persen dari total produksi.
Sebagai informasi, Indonesia saat ini memproduksi rata-rata 48 juta ton minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) per tahun.

Bila dikonversikan, CPO dihasilkan sekitar 23 persen dari buah sawit. Sementara, cangkang kelapa sawit dihasilkan sekitar 5-6 persen dari buah sawit.

Baca Juga: Kabar Gembira, Bantuan Pulsa untuk ASN Segera Cair

Ketua Umum APCASI, Dikki Akhmar, mengatakan, "Yang kita ekspor baru mencapai 1,7–2 juta ton. Berarti, hanya sekitar 18-20 persen. Sisanya masih banyak. Ke mana itu sisanya?," ujarnya, dikutip RINGTIMES BALI dari laman WARTA EKONOMI, 31 Agustus 2020.

Sebagian besar sudah diserap kebutuhan industri dalam negeri, khususnya digunakan oleh pabrik kelapa sawitnya sendiri. Sisanya masih banyak di daerah terpencil yang tidak bisa digunakan karena faktor logistik yang susah dan tidak lagi bernilai komersil.

Halaman:

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x