Tingkat pengangguran juga turun menjadi 10,2 persen pada Juli dari penyesuaian 12 persen pada Juni.
Baca Juga: Dampak dari Covid-19 Premium dan Pertalite Akan Dihapus Peredarannya
Harga emas tertekan lebih lanjut oleh kebuntuan dalam pembahasan rancangan undang-undang (RUU) bantuan baru Virus Corona atau stimulus ekonomi berikutnya di Kongres AS.
"Begitu mereka menyetujui stimulus, itu akan menjadi bearish bagi dolar. Ekonomi global masih sangat goyah dan sebagai akibatnya kami akan mendapatkan lebih banyak uang murah, jadi semua itu adalah penarik bagi emas," kata Aanalis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir.
Harga emas masih bisa mengakhiri tahun ini di kisaran 2.200- 2.300 dolar AS, tambahnya.
Harga emas telah melonjak 34 persen tahun ini di tengah melonjaknya kasus COVID-19, yang telah menghantam ekonomi global dan mendorong langkah-langkah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Lumbung Pangan Solusi Resesi Ekonomi di Masa Pandemi
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 86 sen atau 3,03 persen menjadi ditutup pada 27,54 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 43,5 dolar AS atau 4,29 persen menjadi menetap pada 970,4 dolar AS per ounce.***