Dampak dari Covid-19 Premium dan Pertalite Akan Dihapus Peredarannya

- 20 Juli 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi SPBU: Jumat 3 Juli 2020, seorang driver transportasi ditemukan meninggal dunia setelah diperiksa petugas SPBU karena mobil menyala semalaman.
Ilustrasi SPBU: Jumat 3 Juli 2020, seorang driver transportasi ditemukan meninggal dunia setelah diperiksa petugas SPBU karena mobil menyala semalaman. /Doc Adang Purnomo

RINTIMES BALI - Penghapusan Premium dan Pertalite harus disertai dengan penurunan harga Pertamax agar tidak membebani masyarakat.

Setelah kedua jenis bahan bakar minyak (BBM) dengan RON rendah tersebut hilang dari pasaran, Pertamax harus dijual dengan harga yang sama atau paling tidak mendekati harga Premium saat ini.

Demikian diungkapkan pengamat ekonomi dari Universitas Pasundan (Unpas), Acuviarta Kartabi, di Bandung, Senin 6 Juli 2020.

Baca Juga: Kapal Perang Terbesar Milik AL Amerika Melewati Perairan Indonesia Menuju Samudra Hindia

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiranrakyat.com dengan judul Premium dan Pertalite akan Dihilangkan, Japnas: Makin Terpuruk di Tengah Dampak Negatif Covid-19

Seperti diketahui, pemerintah berencana untuk menghapus BBM dengan kandungan RON rendah jenis Premium dan Pertalite karena dinilai tidak ramah lingkungan

"Jika Premium dan Pertalite dihapus tanpa disertai dengan penurunan harga Pertamax, akan berdampak besar terhadap perekonomian. Masyarakat terdampak negatif pandemi Covid-19, akan semakin terbebani," ujarnya.

Acuviarta mengatakan, sejatinya wacana penghapusan Premium bukan hal baru. Wacana tersebut sudah digulirkan pemerintah sejak beberapa tahun lalu, namun diikuti transisi dengan kehadiran Pertalite.

Baca Juga: New Normal di Jembrana, Pembukaan Warung Wisata Belum Jelas

"Selain karena alasan lingkungan, penghapusan Premium dilakukan karena dinilai tidak efisien dan sarat akan kepentingan mafia," kata Acuviarta.

Halaman:

Editor: I Dewa Putu Darmada

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x