Untuk Tingkatkan Ekonomi, Kemkominfo Persiapkan Digitalisasi Desa Mulai Tahun 2021

- 10 Desember 2020, 20:19 WIB
Untuk Tingkatkan Ekonomi, Kemkominfo Persiapkan Digitalisasi Desa Mulai Tahun 2021
Untuk Tingkatkan Ekonomi, Kemkominfo Persiapkan Digitalisasi Desa Mulai Tahun 2021 /twitter.com/

RINGTIMES BALI - Pada tahun 2021 hingga 2022 mendatang, Kementerian Komunikasi dan Informatika akan fokus menggarap jaringan internet di 12.548 kelurahan/desa di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal maupun non 3T khususnya di wilayah pesisir.

Jaringan internet ini penting sebagai infrastruktur komunikasi dan informasi serta pengetahuan yang diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat yang saat ini tengah diterpa arus digitalisasi dan globalisasi.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menyatakan pembangunan ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat dan meratakan implementasi jaringan di seluruh daerah yang rencana sebelumnya akan selesai 2032 namun karena adanya Covid-19 maka dipercepat lebih maju 10 tahun menjadi dimulai 2021-2022.

Baca Juga: Berat Badan Naik Drastis, 6 Kombinasi Smoothie Ini Dijamin Ampuh

"Seperti arahan bapak presiden adalah kita akan bangun 9.113 desa kelurahan di 3T dan 3.435 desa non 3T. Ini total ada 12.548 desa/kelurahan yang belum tercakup 100 persen," katanya dalam program Prime Talk, di Jakarta, seperti dikutip RINGTIMES BALI dari situs resmi Kemkominfo, Selasa 8 Desember 2020.

Menurut Menteri Johnny, dari 12.548 kelurahan/desa, 9.113 desa ada di daerah 3T, sementara 3.345 adalah daerah non 3T. Total Indonesia memiliki 83.218 kelurahan/desa, 62.877 di antaranya berada di daerah 3T. Menurutnya, hal itu menjadi pekerjaan besar pada 2021 untuk Kementerian Kominfo karena ada 9.113 desa yang memang tidak komersial dan harus dibangun dengan jaringan.

"Nanti seluruhnya akan terlayani dengan sinyal phone seluruhnya ada 12.548 desa yang terlayani 9.113 desa di wilayah 3T akan dibangun oleh Kominfo dan 3.435 desa diwilayan komersial seluruh operator sudah komitmen akan mebangunnya," tuturnya.

Baca Juga: Login rumahsiapkerja.com, Cara Mudah Dapat Bimbingan Karir, Lowongan Kerja dan Pelatihan Prakerja

Menteri Kominfo menyatakan, dalam Peringatan Hari Nusantara 2020 hal yang menjadi tantangan adalah bagaimana keadilan ekonomi dan instuitas masyarakat ambil bagian didalamnya, masalah digitalisasi itu di hilir setelah sektor produksinya untuk marketplace-nya baru melalui digitalisasi jadi harus dari hulunya dulu.

Menurutnya, peringatan Hari Nusantara ini untuk mengingatkan masyarakat bahwa indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi ekonomi begitu besar yang harus dikuasai untuk digunakan kepentingan rakyatnya sendiri.

Menteri Johnny menyebutkan literasi termasuk melalui digital agar masyarakat mencintai dan menguasai baharinya untuk kepentingan eksplorasi, serta eksploitasi perekonomiannya, menjadi hal utama yang harus selalu dilakukan.

Baca Juga: Pastikan 5 Hal Ini Terpenuhi untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh Selama Pandemi

“Kalau masalah digitalisasi itu di hilir, setelah sektor produksi yang dihasilkan untuk marketplace-nya baru melalui digitalisasi. Tapi, produksinya ini terlebih dahulu (hulunya),” tandasnya.

Di tempat yang sama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemen DPDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan akan memaksimalkan potensi desa di Hari Nusantara.

"Momentum ini sangat bermakna bagi Kementerian Desa karena 10.743 desa di wilayah pesisir catatan yang penting adalah bagi 10.743 desa ada 1.103 desa ada di wilayah terluar pulau pulau kecil dan terpencil, kemudian 261 desa itu satu desa posisinya lebih dari satu pulau jadi ada satu RT satu pulau," ujarnya.

Baca Juga: Kelahiran Weton Jumat Kliwon, Begini Menurut Primbon Jawa

Menurut Mendes PDTT, momentum Hari Nusantara itu sangat berarti bagi 10.741 desa kaitan dengan perhatian kita harus maksimal ke daerah itu. Pertama dari sisi lokasi, yang kedua berkaitan dengan Kementerian Kominfo yaitu jaringan internet karena digitalisasi desa merupakan kunci utama yang dibutuhkan.

Digitalisasi ekonomi penting agar produk-produk unggulan yang luar biasa yang berada di 10.743 desa bisa terekspose keluar, karena ada potensi unggulan di setiap desa meskipun letaknya sangat terpencil dan terluar jadi posisinya membutuhkan perhatian yang luar biasa.

Menteri Abdul Halim mengatakan, desa-desa di pesisir memiliki kelebihan dibanding desa di pegunungan, kelebihannya semiskin apapun warga masyarakat pesisir makannya masih bergizi seperti makan ikan, "kalau kita telusuri tokoh-tokoh kita itu banyak dari daerah pesisir, kalau di desa pegunungan kalau miskin makan umbi umbian gizi nya kurang," katanya.

Baca Juga: Berikut Buah dan Sayuran yang Dapat Menurunkan Kolesterol Jahat Penyebab Arteri Tersumbat

Untuk mendorong pembangunan desa tersebut melalui dana desa, sebab dana desa menjadi stimulus utama maka dari itu dana desa boleh digunakan untuk dua hal, pertama untuk pertumbuhan ekonomi yang kedua untuk peningkatan SDM.

"Pertumbuhan ekonomi pasti bicara digitalisasi, bagaimana kemudian hasil laut yang luar biasa itu tadi terekspose keluar kemudian melibatkan swasta misalnya Astra melakukan pendampingan kepada masyarakat nelayan sehingga kita bisa memberikan ruang yang cukup kepada para pihak untuk melakukan eksplorasi terhadap potensi laut tetapi dilakukan di desa ini yang akan dimobilisasi yang disebut dengan BUMdes," tutur Mendesa PDTT.(MG1)***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah