Nyaman Berinvestasi Saham dengan Analisis Value Investing dan Paham Rule Investasi

10 Februari 2021, 12:15 WIB
Berinvestasi saham dengan Analisis Value Investing dan paham Rule Investasi. /Unsplash/William Iven

RINGTIMES BALI – Mempelajari tentang investasi saham bisa dibilang susah-susah gampang. Banyak ilmu yang harus dipelajari jika ingin nyaman berinvestasi.

Salah satu ilmu dalam investasi yaitu value investing yang merupakan sebuah metode untuk membeli saham dibawah harga wajarnya yang kemudian dijual saat menyentuh harga wajar.

Ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang turun atau merah, biasanya investor yang tidak mempelajari metode value investing akan merasa gelisah dan akhirnya cut loss.

Baca Juga: Ketahui Langkah Awal Investasi Saham yang Benar Bagi Pemula

Tetapi bagi yang sudah mempelajari metode ini dan menerapkan pada investasinya, ini akan menjadi saat yang tepat untuk membeli atau menambah lot saham yang dimiliki atau istilahnya ‘serok tipis.’

Dilansir Ringtimesbali.com dari kanal Youtube FajarFh tentang metode value investing yang diunggah pada tanggal 4 Agustus 2018.

Untuk analisis menggunakan metode ini memakai teknik hitung-hitungan. menganalisis value investing, hanya memerlukan 3 laporan yaitu:

Baca Juga: Simak 5 Kesalahan Investor Saham Pemula yang Sering Dilakukan

1. Laporan Keuangan

Dari laporan keuangan dapat dilihat apakah harga sahamnya termasuk murah dan terkait pembagian dividen serta mengenai utang perusahaan dan lainnya.

2. Laporan Tahunan

Laporan ini berisi semua tentang perusahaan seperti letak perusahaannya di bidang apa, pihak yang mengendalikan, komisaris, dan sebagainya.

3. Public Expose

Merupakan pemaparan umum dari perusahaan kepada publik tentang rencana perusahaan kedepannya dan kinerja perusahaan selama satu periode.

Baca Juga: Mengenal Investasi, Wujudkan Kehidupan Lebih Baik dalam Jangka Panjang

Untuk melihat semua laporan tersebut, disarankan agar melihat melalui sumber pertamanya yaitu website resmi milik Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX).

Beberapa hal yang harus dilakukan dan diperhatikan dalam rule investasi adalah:

1. Mengetahui perusahaan apa yang ingin dibeli

Ada lebih dari 680 perusahaan yang terdaftar di BEI. Ada beberapa pengkategorian saham yang sering disebut oleh investor.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing UMKM, Pemerintah Menggandeng Asosiasi Fintech Indonesia

Kategori saham bluechip, Lq45, second liner, dan ada juga penyebutan saham gorengan. Investor pemula baiknya mempelajari dahulu tentang perusahaan yang ingin dibeli masuk kategori saham apa dan bagaimana fundamental perusahaannya.

2. Memperhatikan Earning Per Shares (EPS)

EPS merupakan pertumbuhan laba perusahaan setiap tahun. Untuk menganalisis bagus atau tidaknya perusahaan tersebut dengan cara melihat nilai EPS perusahaan selama 5 tahun terakhir.

3. Memperhatikan Book Value Per Shares (BVPS)

BVPS menunjukkan nilai sesungguhnya atas saham yang kita miliki berdasarkan modal bersih perusahaan. Tujuan melihat BVPS adalah untuk melihat harga yang terdiskon dari yang kita bayarkan.

Baca Juga: Diskop Bali Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan Fintech di Tengah Pandemi

4. Hindari perusahaan yang terus merugi

Hal ini dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan tersebut.

5. Memperhatikan Return on Equity (ROE)

Dengan memperhatikan ROE, kita dapat mengetahui pengembalian modal pertahunnya. Nilai ROE yang baik minimal 10 persen, semakin tinggi nilainya maka semakin bagus.

6. Konsentrasi pada portfolio

Dengan tidak menaruh sepenuhnya modal pada satu perusahaan. Karena resiko yang dihadapi akan semakin besar.

Baca Juga: 9 Produk Fintech yang Bisa Kamu Jadikan Referensi, Pastikan Terdaftar dan Diawasi OJK

7. Perhatikan nilai dividend yield

Dividen yang terus bertambah tiap tahunnya menandakan ekuitas perusahaan terus bertumbuh.

8. Bandingkan mana saham murah atau murahan

Saham murah artinya saham perusahaan yang secara fundamental dikatakan cukup bagus dan secara valuasinya murah.

Sedangkan saham murahan merupakan saham yang fundamentalnya tidak bagus maka menyebabkan perusahaannya menjual saham dengan harga yang murah.

Baca Juga: 4 Jenis Fintech yang Wajib Kamu Ketahui

9. Perhatikan risk dan reward

Caranya melihat grafik selama 5 tahun terakhir, kemudian perhatikan besar selisih resiko turun harga dengan naik harga.

Jika sudah memahami kesembilan rule investing ini dan paham laporan yang dibutuhkan untuk value investing, maka berinvestasi akan terasa lebih nyaman tanpa ada rasa gelisah.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler