"Mayoritas uang itu berasal dari pertukaran yang berbasis di Asia, termasuk pembayaran tunggal senilai 42.000 dolar AS (Rp 621 juta), tetapi sekitar seperempat dari hasil kemungkinan berasal dari korban di Amerika Utara," kata Elliptic.
Hacker sebelumnya dilaporkan membayar karyawan Twitter untuk membantu mereka melakukan serangan. Perusahaan mengakui bahwa peretas menargetkan para staf yang memiliki akses ke alat dan sistem internal.
Berdasarkan laporan Motherboard, hacker dapat melakukan peretasan ini setelah seorang karyawan Twitter memberi akses ke alat internal.
Baca Juga: Kapal Perang Terbesar Milik AL Amerika Melewati Perairan Indonesia Menuju Samudra Hindia
Salah satu sumber mengatakan kepada Motherboard bahwa mereka menyuap seseorang di dalam Twitter dengan sejumlah pembayaran untuk mendapatkan akses.
"Kami menggunakan perwakilan yang benar-benar melakukan semua pekerjaan untuk kami," kata seorang sumber.***(Julkifli Sinuhaji/pikiranrakyat.com)