Perlukah Orang Tua Mengawasi ketika Anak Main Game Online?

25 Juli 2020, 11:36 WIB
Ilustrasi anak bermain game online./pixabay/ExplorerBob /

RINGTIMES BALI - Game online saat ini digandrungi anak-anak hingga orang dewasa. Berbagai game online tersedia dan bisa di download gratis.

Kehadiran mode online ini memungkinkan para gamer yang tersebar di mana saja bisa berkumpul dan bermain bersama dalam satu wadah permainan.

Syaratnya hanya satu ada koneksi jaringan internet.

Baca Juga: Antisipasi Penambahan Klaster Baru Pariwisata, Mau Masuk Bali ? Wisman harus Ikuti Syarat Khusus

Karena saling terhubung dalam situs jejaring sosial, berbagai karakter di dalam game ini bisa saling berinteraksi dan mengirimkan pesan.

Fitur seperti inilah yang kemudian membuka celah untuk kejahatan-kejahatan dunia maya.

Berapa banyak dari Anda yang seringkali tertipu ketika berinteraksi dengan orang lain di dunia maya? Pasti jumlahnya cukup banyak.

Baca Juga: Untuk Hari Ini Tanggal 25 Juli 2020 Ramalan Zodiak. Pisces Mendapatkan Hal Tak Terduga

Dunia maya memang memungkinkan setiap penggunanya untuk menciptakan sebuah karakter atau alter-ego yang berbeda dengan dirinya di dunia nyata, atau dengan kata lain “menipu”.

Sebagaimana dalam artikel yang terbit di Portaljogja.pikiran-rakyat.com "Anak Main Game Online, Perlukah Orang Tua Mengawasi?". Hal tersebut juga berlaku di game-game online.

Sebuah kesalahan pemikiran jika para orang tua beranggapan bahwa setiap orang yang tergabung di dalam game online adalah mereka yang umumnya remaja dan sebaya.

Baca Juga: Astaga, Adik Tewas Diujung Keris Kakak Kandung, Warga Geger

Sebuah kesalahan besar. Ingat game online saat ini dimainkan tak hanya anak-anak, orang dewasa tapi juga ada orang tua.

Oleh karena itu sebagai orang tua perlu mengawasi bila anak bermain game online. Minimal mengetahui bermain sendiri atau ada teman yang ikut main. Kemudian jenis game apa yang dimanaikan.

Sebab bagi mereka yang belum cukup umur, risiko untuk terpapar pada konten-konten negatif seperti pornografi, kata-kata kotor hingga bullying sangat mungkin terjadi.

Baca Juga: Jangan Tergantung hanya pada Vaksin Covid, Masyarakat Diharap Ikuti Protokol Kesehatan

Komunikasi dengan anak tentang permainan yang dimainkan perlu. Orang tua harus peka soal itu. Jangan sampai sebagai orang tua tidak memberikan perhatian. Minimal tanyakan kepada anak game apa yang dimainkan, bermain sendiri atau ada teman lain yang ikut. Terus teman itu siapa, satu sekolah atau tetangga rumah dan sebagainya.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengimbau orang tua untuk mengawasi anak-anak mereka yang suka bermain game online karena dapat membuka data pribadi pemainnya.

"Orang tua sering gaptek (gagap teknologi) dan tidak sadar bahwa permainan game bisa membuka data (pribadi) dan lainnya," kata Seto. (Tim Portal Jogja 04/Portaljogja.pikiran-rakyat.com)

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Portal Jogja (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler