Gus Baha: Jangan Bawa-bawa Nama Allah Ketika Marah dan Menghakimi Orang Lain

- 23 Februari 2022, 15:52 WIB
Ilustrasi, Gus Baha sebut seseorang yang sebaiknya tidak membawa-bawa nama Allah saat marah atau menghakimi orang lain.
Ilustrasi, Gus Baha sebut seseorang yang sebaiknya tidak membawa-bawa nama Allah saat marah atau menghakimi orang lain. /Pixabay/Fotorech.

RINGTIMES BALI – KH Bahauddin Nursalim alias Gus Baha sering membawakan ceramah yang bersinggungan dengan kehidupan kita sehari-hari.

Pada suatu ceramahnya, Gus Baha menyampaikan tentang seseorang yang ketika marah dan memberikan penghakiman kepada orang lain, mestinya tidak membawa-bawa nama Allah.

Seperti yang dikutip dari akun Instagram @ngajionline_gusbaha pada Rabu, 23 Februari 2022, berikut ulasan selengkapnya tentang ceramah Gus Baha.

Baca Juga: Cara Gus Baha Mendidik Istri agar Selalu Ingat Kebaikan Orang Miskin, Simak Ulasan Selengkapnya

"Salah satu kebiasaan buruk manusia yakni suka membawa-bawa nama Allah untuk kepentingan dirinya sendiri," ungkap Gus Baha.

"Seolah-olah apa yang ada dalam pikirannya selalu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah. Padahal belum tentu, sejatinya terkadang justru malah sebaliknya," lanjut kyai 51 tahun tersebut.

Menurut Gus Baha, jika kita sering membawa-bawa nama Allah dalam perkataan yang tidak baik, seperti sumpah serapah atau mendoakan keburukan untuk orang lain bisa saja Allah tersinggung.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bali 24 Februari 2022, Berawan dan Potensi Hujan Disertai Kilat di Beberapa Wilayah

Sebagai manusia, kita tidak seharusnya membawa-bawa nama Allah untuk perkataan tertentu, yang bahkan kita sendiri tidak akan pernah tau apa yang sebenarnya dikehendaki oleh Allah.

Gus Baha memberikan contoh tentang tersinggungnya Allah, bila ada hamba-Nya yang menyebut-nyebut nama Allah atas dasar kepentingan egonya.

Ada sebuah kisah tentang seorang laki-laki yang merasa bahwa dirinya sudah benar karena telah melakukan ibadah, diambil oleh Gus Baha dari suatu riwayat dalam Shahih Muslim.

Baca Juga: Pelatih Persebaya: Mental Pemain 100 Persen Lebih Ingin Mematahkan Rekor Arema FC

"Seorang laki-laki sedang bersujud, sujud itu sebaik-baiknya ibadah. Sujud merupakan salah satu ibadah terbaik," kata Gus Baha.

"Ketika si Fulan ini sedang bersujud, tiba-tiba ada seorang ahli maksiat yang menginjak kepalanya. Ketika diinjak si Fulan marah, saking marahnya, ia bilang: Demi Allah, kamu tidak akan diampuni oleh Allah," lanjutnya.

"Atas kejadian tersebut Allah memberi wahyu kepada seorang nabi. Allah bersabda : Beritahu kepada si Fulan yang sedang sujud, bagaimana mungkin dia mengatasnamakan sifatku pada seorang hamba-Ku," tambah Gus Baha.

Baca Juga: Rahasia Sujud Hati Menurut Gus Baha, Malu Berdoa Ketika Punya Masalah

"Beri tau kepada si Fulan, bahwa Aku (Allah) mengampuni orang yang menginjak kepalanya, dan Aku tidak menerima sujudnya," pungkasnya.

Merujuk pada cerita tersebut, Gus Baha dan para ulama lainnya sepakat kalau Allah tidak suka namanya dibawa-bawa oleh hamba-Nya untuk perkara yang tidak baik. Apalagi dalam kasus 'seorang laki-laki yang diinjak kepalanya'.

Allah mempunyai sifat-sifat baik dan segala kebaikan ada pada-Nya. Allah mempunyai sifat Ghafuur yakni Dzat yang maha mengampuni.

Baca Juga: Terkait Ancaman Pada Adam Deni, Jerinx Dituntut 2 Tahun Penjara

Sedangkan, dalam cerita tersebut si Fulan justru menuduh Allah dengan mengatakan bahwa Allah tidak akan mengampuni. Perkataan tersebut bisa dibilang sangat sembrono.

Pada zaman sekarang ini, kemungkinan besar masih banyak sekali orang-orang di luaran sana yang seperti si Fulan.

Banyak orang yang marah entah karena persoalan atau permasalahan tertentu, lantas membawa-bawa nama Allah dengan santainya untuk sebuah penghakiman terhadap orang lain.

Hal yang demikian itu, sungguh Allah tidak menyukainya dan kita harus menghindarinya.***

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah