"Lalu siapa yang afdhal sepertiku?" Tanya Abu Yazid sebagaimana diceritakan Gus Baha.
"Yang tidur"
"Kok bisa?" Tanya Abu Yazid.
"Ia (orang yang tidur) menganggap-Ku (Tuhan) Maha Baik, maka ia pun tidur. Tapi engkau menganggap-Ku selalu menyalahkan dan meneliti, maka engkau takut dan selalu sholat."
"Jadi engkau (Abu Yazid) dan dia (orang yang tidur) sama."
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Sunda Kelas 5 Halaman 68 Latihan 4, Eusian Titik-titik Dina Kalimah Nu Aya
Gus Baha kemudian mengungkap bahwa dirinya jarang sholat tahajud itu ada ilmunya.
"Tapi kamu jarang tahajud itu bukan karena ilmu, tapi memang ndablek," terang kyai asal Rembang itu sambil bercanda.
***