Network
RINGTIMES BALI – Menurut Gus Baha, masuk surga adalah sebuah perkara yang gampang. Artinya tidak sulit bagi seseorang untuk menggapai impian masuk surga.
Namun yang lebih sulit dari masuk surga menurut Gus Baha adalah mendapatkan status sebagai hambanya.
Gus Baha menyebut perlu ada pemahaman, ketulusan, dan komitmen yang tinggi untuk melakukan segala sesuatu hanya untuk Allah.
Baca Juga: Gus Baha Tegaskan agar Meyakini Hukum Islam Adalah yang Terbaik, Jangan Meremehkan
Kyai bernama lengkap Ahmad Bahauddin Nursalim dalam sebuah kajian yang disebarluaskan kanal Youtube syeh kemplu menjelaskan, dalil mudahnya masuk surga dengan analogi yang sangat sederhana.
Ia menerangkan ibarat kita bepergian ke luar negeri. Kita boleh menikmati fasilitas negara lain.
Syaratnya Visa dan paspor kita, disahkan terlebih dahulu oleh pemerintahan negara yang kita tuju.
Dalam hal tersebut sama halnya dengan cita-cita manusia untuk masuk surga.
Baca Juga: Ala Ayuning Dewasa 22 Januari 2022 Menurut Kalender Bali, Tidak Baik untuk Bercocok Tanam
“Orang boleh masuk surga kalau status kehambaan disahkan oleh Allah SWT,” jelas kyai yang menyukai kemeja putih ini.
Lalu bagaimana memulai status kehambaan seorang manusia? Ulama NU ini menjawab pertanyaan ini dengan sangat sederhana.
“Secara fisik, kita sujud. Anggota tubuh yang begitu terhormat, namanya kepala kita tundukkan kepada Allah ta,ala,” ungkap Gus Baha.
“Hati kita akal kita yang ingin menguasai dunia misalnya. Ambisi itu kalahkan hanya tunduk kepada aturan-aturan Allah SWT,” tambahnya.
Baca Juga: Download Lagu Bahaya dari Arsy Widianto feat Tiara Andini MP3 MP4 Kualitas Terbaik Beserta Lirik
Dengan begitu, kita bisa mendapatkan status kehambaan yang diakui oleh Allah.
Itulah salah satu ajaran tentang pentingnya menjadi hamba sebelum bercita-cita untuk masuk surga.
Sebab menurutnya, orang harus menjadi hamba dahulu sebelum bisa menggapai mimpi masuk surga.
Demikianlah pendapat kyai muda kharismatik ini mengenai gampangnya masuk surga dan sulitnya menjadi hamba Allah.***
