Hukum dan Keutamaan Puasa Arafah Senin 19 Juli 2021

- 18 Juli 2021, 21:54 WIB
Menjelang perayaan Idul Adha, umat muslim di seluruh dunia disunahkan melakukan puasa Arafah berikut hukum dan keutamaan nyaANTARA/REUTERS/HO-Saudi Ministry of Media/aa.
Menjelang perayaan Idul Adha, umat muslim di seluruh dunia disunahkan melakukan puasa Arafah berikut hukum dan keutamaan nyaANTARA/REUTERS/HO-Saudi Ministry of Media/aa. /ANTARA/

RINGTIMES BALI - Sehari sebelum perayaan Idul Adha, umat muslim di seluruh dunia disunahkan melakukan puasa Arafah.

Puasa Arafah dilakukan sehari sebelum dilaksanakannya hari raya Idul Adha, dimana tahun ini jatuh pada hari Senin 19 Juli 2021.

Banyak keutamaan dari puasa Arafah ini diantaranya menghapuskan dosa setahun yang lalu. Lantas bagaimanakah hukum dari puasa ini?

Baca Juga: Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha di Rumah karena PPKM Darurat

Sebelum menjalankan ibadah puasa Arafah alangkah baiknya Anda menyimak niat dari puasa ini.

Berikut bacaannya:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Arab-latin: Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya : Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta ala.

Keutamaan Puasa Arafah

Amalan utama di awal Dzulhijjah adalah puasa Arafah yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah atau besok Senin 19 Juli 2021.

Baca Juga: Menag Yaqut Imbau Warga Tidak Mudik dan Sholat Idul Adha di Rumah

Seharusnya seorang muslim tidak meninggalkan puasa ini karena banyak keutamaannya.

Sebagaimana diketahui, puasa ini dilaksanakan bagi kaum muslimin yang tidak melaksanakan ibadah haji.

Berikut Penjelasan Keutamaan Puasa Arafah:

1. Puasa Arafah (9 Dzulhijah) dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.

Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapus dosa setahun yang lalu hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadist riwayat Muslim: 1162

Baca Juga: 7 Keutamaan dan Fadhilah Puasa Arafah Senin 19 Juli 2021, Sebelum Idul Adha

Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Qotadah sesuai sabda Rasulullah SAW.

2. Hukum puasa Arafah yang diceritakan oleh Imam Syafii dan ulama Syafiiyah disunnahkan puasa bagi yang tidak berwukuf di Arafah hal ini sebagaimana diceritakan Imam Nawawi dalam Al Majmu 6: 428.

3. Adapun orang yang sedang melaksanakan ibadah haji dan saat itu berada di Arafah, menurut Imam Syafi dan juga menurut ulama Syafiiyah disunnahkan untuk tidak berpuasa bagi mereka karena adanya hadits dari Ummul Fadhl (Ibnu Muflih dalam Al Furu kitab Hanabilah 3: 108)

Dalam hadist diatas kaum muslimin dan muslimat disunnahkan melaksanakan puasa pada 10 hari pertama Dzulhijjah, lebih-lebih lagi puasa pada hari kesembilan, yaitu hari Arafah.

Baca Juga: Keutamaan Puasa Arafah Sehari Sebelum Idul Adha, Hapuskan Dosa 2 Tahun

Hal ini sudah ditentukan oleh para alim ulama.

Sementara untuk orang yang berhaji tidak disunnahkan untuk melaksanakan puasa Arafah.

Ummul Fadhl diceritakan mengirimkan semangkok susu kepada NAbi Muhammad SAW ketika Nabi sedang berhenti di atas unta, kemudian Nabi SAW meminumnya,".
(HR. Bukhari no. 1988 dan Muslim no. 1123).

Mengenai pengampunan dosa dari puasa Arafah, para ulama memiliki perbedaan pendapat. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa yang dimaksud adalah dosa kecil.

Baca Juga: Sejarah Kurban Saat Hari Raya Idul Adha Menurut Al Quran

Ibnu Taimiyah menjelaskan, bahwa bukan hanya dosa kecil saja yang diampuni melainkan dosa besar karena hadist diatas sifatnya umum.

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan,

“Jika bukan dosa kecil yang diampuni, semoga dosa besar yang diperingan. Jika tidak, semoga ditinggikan derajat,". (Syarh Shahih Muslim, 8: 51)***

Editor: Rani Purbaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x