Latin: Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa Arafah karena Allah ta'ala."
Meskipun hukumnya sunnah, baik puasa tarwiyah maupun arafah ini memiliki keutamaan-keutamaan di dalamnya yang tidak ditemukan dalam waktu lainnya.
Baca Juga: Sejarah Idul Adha, Kisah Nabi Ibrahim Kurbankan Anaknya Nabi Ismail
Seperti yang diriwayatkan dalam hadits dari Abu Dawud tentang puasa awal Dzulhijjah, puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah sebagai berikut:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." HR. Bukhori.***