Latin: Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa Arafah karena Allah ta'ala."
Walaupun puasa ini hukumnya tidak wajib, namun ibadah puasa ini memiliki keutamaan bagi umat muslim yang melaksanakannya.
Baca Juga: Asal Mula Sholawat Jibril Wajib Diketahui Umat Islam, Simak Bacaan dan Artinya
Barangsiapa yang berpuasa Arafah sebelum Idul Adha, niscaya dosanya di masa lalu dan di masa datang akan dihapuskan.
Hal itu sesuai dengan riwayat hadits, Rasululullah SAW bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu," (HR Muslim).
Tidak hanya puasa Arafah, adapula puasa pada awal Dzulhijjah bisa dilakukan pada 1-7 Dzulhijjah 1442 Hijriah atau 11 – 17 Juli 2021 dalam kalender masehi dan puasa Tarwiyah pada 8 Dzhulhijjah.***