Gus Baha: Apabila Malaikat Diberi Nafsu, dan Mendebat Tuhan

24 Januari 2022, 14:43 WIB
Gus Baha: apabila malaikat diberi nafsu, dan mendebat Tuhan. /Tangkapan layar Instagram.com/@ceramahgusbaha

RINGTIMES BALI - Berikut ini kajian Gus Baha yang membahas tentang apabila malaikat diberi nafsu.

Bagaimana jadinya apabila malaikat diberi nafsu, simak penjelasan dari Gus Baha atau yang memiliki nama asli KH Bahauddin Nursalim di bawah ini.

Dilansir dari kanal YouTube Santri Gayeng pada tanggal 23 Januari 2022. Berikut kajian Gus Baha tentang apabila malaikat diberi nafsu.

Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 2 SD MI Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 1 Kandungan Telur Ayam

Masyhur itu dalam riwayat-riwayat, sampai akhir Allah menguji itu. Meskipun cerita ini sedikit israiliyat.

Ada malaikat dicoba, ada yang bilang itu Harut-Marut, ada yang bilang itu Zahroh, yang sekarang jadi nama bintang.

Ketika malaikat kalah debat, “sekarang begini saja, manusia berbuat salah karena memang aku ciptakan nafsu untuknya. Pantas saja kamu taat sebab tidak punya nafsu”.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Denpasar Melonjak, Satgas Giring Pasien Menuju Isolasi Terpusat

Singkat cerita oleh Allah SWT diberikan nafsu, disuntikkan syahwat, dan diturunkan ke bumi. Melihat orang mandi, langsung zina.

Meskipun cerita itu israiliyat, tapi itu pelajaran bagi malaikat. “Kamu baik itu karena di desain baik, yaitu tidak punya syahwat”.

Beda dengan manusia “manusia, Aku suruh berbuat baik. Tapi Aku beri ia syahwat”.

Jadi, manusia itu memang baik. Figur yang di desain untuk berpetualangan.

Disuruh berbuat baik, tapi diberi syahwat. Dilarang korupsi, tapi diberi mata yang mata duitan. Dilarang zina, tapi diberi syahwat jika melihat perempuan. Jadi manusia itu seru.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 263, Kata Apa yang Sering Digunakan Salam Pembuka Surat Dinas

Apapun itu, benar Imam Qurthubi, itu malaikat-malaikat awam. Jadi, cara berpikir malaikat awam itu “Wong manusia sering salah, kok Engkau angkat jadi khalifah?" Malaikat hanya sampai situ saja cara berpikirnya.***

Editor: Rian Ade Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler