Sering Sholat Dhuha Tapi Masih Melarat, Simak Jawaban dari Gus Baha

16 Januari 2022, 15:38 WIB
Gus Baha akan menjelasan mengenai orang yang sering sholat dhuha namun masih melarat /Facebook.com/Ngaji Bareng Gus Baha.

RINGTIMES BALI – Dalam artikel ini Gus Baha akan menjelaskan mengenai orang yang sering sholat namun masih melarat.

Pembahasan Gus Baha mengenai hubungan antara sholat dhuha dan kemiskinan ini dijelaskan dalam kerangka logika kenabian.

Maka, ada baiknya bagi kita semua untuk menyatukan frekuensi terlebih dahulu sebelum meneruskan membaca pembahasan ini.

Baca Juga: Webinar ZonaEBT dan SRE di UNUD, Masa Depan Peluang dan Tantangan Energi Terbarukan di Bali

Dilansir dari kanal Youtube Santi Gayeng pada 16 Januari 2022, berikut pembahasan mengenai orang yang sering sholat dhuha tapi masih melarat berdasarkan kajian Gus Baha.

Seperti diketahui sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha yaitu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya hingga waktu zuhur.

Sholat dhuha dilakukan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat. Salah satu keutamaan sholat dhuha menurut berbagai ulama adalah membuka pintu rezeki dari Allah.

Baca Juga: Sejumlah 5.803 Keluarga di Kabupaten Badung Terima Bantuan Pangan Non Tunai dari Kemensos

Melihat keutamaan tersebut banyak kaum muslim yang rutin sholat dhuha agar rejekinya jadi lapang.

Namun, bagaimana jika setelah sering mengerjakan sholat dhuha tapi masih miskin? Gus Baha menjawab pertanyaan tersebut dengan cara yang sangat bijaksana.

Menurut ulama bernama lengkap KH Ahmad Bahauddin Nursalim beribadah pada Allah itu jangan didasarkan atas logika transaksional.

Baca Juga: Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 155 Tugas Teks Negosiasi

“Itu pikiran kapitalis, itu pikiran borjuis (jika beribadah berdasarkan logika transaksional,” kata Gus Baha.

Beribadah dengan perspektif nubuwwah itu bukan seperti itu. Jika sudah terbiasa sholat sunah, ya sudah sholat saja tanpa harus berpikiran transaksional.

Maka jangan heran jika ada orang yang rutin sholat dhuha tapi masih miskin. Sebab, menurut Gus Baha, Allah itu senang dengan sujudnya, maka jangan sekali-kali membuatnya jadi transaksional.

Baca Juga: Soal Matematika Kelas 9 SMP Halaman 281 Tinggi dan Jari-jari Tabung Full Pembahasan Terbaru 2022

Bila orang berdoa dan mengeluh telah banyak sholat, puasa, dan zakat tapi masih miskin. Lalu membandingkan dengan orang kaya yang tidak puasa sholat, dan zakat tapi bisa kaya, sesungguhnya ia telah menodai ketulusan ibadahnya dengan logika transaksional.

Ia ingin setiap ibadahnya dibalas dengan balasan materi. Hal itu tidak beda dengan kasus pedagang. Setiap segala sesuatu dilihat keuntungan dan kerugian materinya.

Hal itu, menurut kyai kelahiran 29 September 1970 bukanlah Islam yang sesuai. Maka sebaiknya hindari beribadah karena logika transaksional dengan Allah.

Itulah pendapat Gus Baha mengenai orang yang sering sholat dhuha tapi masih melarat. Semoga bahasan ini bisa membantu kita agar lebih tulis dalam beribadah pada Allah.***

Editor: Suci Annisa Caroline

Tags

Terkini

Terpopuler