RINGTIMES BALI – Menjelang laga final Piala AFF 2020, pelatih skuad Thailand Alexandre Poling mengakui permainan Indonesia sangat berbahaya dan ganas.
Pelatih Thailand mengaku Indonesia merupakan tim berbahaya yang memiliki banyak pemain cepat dan ganas.
Sebagaimana diketahui, Thailand akan bertemu dengan Indonesia di laga final Piala AFF 2020 setelah menumpas lawan di semifinal.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Nangis Nonton Layangan Putus, Reza Rahadian Tertawa
Jelang final Piala AFF 2020 tersebut, skuad Thailand dan Indonesia sama-sama mempelajari permainan dan strategi bagi dua tim.
Duel sengit yang diprediksi berjalan sepanjang laga final Piala AFF 2020 mendatang tersebut menyusul fakta jika Indonesia selalu menjadi runner up sementara Thailand memuncaki laga lawan Garuda.
Statistik kemenangan memperlihatkan skuad Garuda terbungkam dalam tiga kali pertemuan final sejak tahun 2000 tersebut.
Baca Juga: Download Lagu Biarkan Cintamu Berlalu dari Nike Ardilla Kualitas HD MP3 MP4 Beserta Lirik
Thailand sempat mengalahkan Indonesia di tahun 2000, 2002, dan 2016 melalui agregat bervariasi mulai skor tipis hingga telak.
Meski memiliki keunggulan dalam hal kemenangan atas Indonesia, pelatih Thailand Alexandre Polking mengaku tak sama sekali menganggap hal itu sebagai keuntungan.
Dilansir dari Bongda 24h pada Senin, 27 Desember 2021, justru Alexandre Polking berfokus pada kecepatan pemain Indonesia yang dinilainya cenderug bahaya dan ganas di laga-laga terakhir Piala AFF 2020.
Baca Juga: Download Lagu OST Part 6 The Kings Affection ‘Full of You' Lirik Lengkap dengan Terjemahan
“Saya telah menyaksikan 3 pertandingan Indonesia secara langsung dari tribun, mereka sangat berbahaya dan memiliki banyak pemain yang sangat cepat, bermain sangat ganas. Mereka selalu memberikan yang terbaik dalam duel," kata pelatih Thailand tersebut.
Melihat keberhasilan Indonesia di semifinal Piala AFF 2020, Thailand mengaku akan membuat strategi khusus yang beda di laga final.
“Kami harus menyiapkan strategi yang sama sekali berbeda untuk laga final, dengan persiapan hanya dua hari saja," sambung Polking.***