HPN 2023: Mengenal Sosok Bapak Pers Indonesia, Raden Mas Tirto Adhie Soerjo

9 Februari 2023, 16:17 WIB
Raden Mas Tirto Adhie Soerjo, Bapak Pers Indonesia. /Ken Supriyono/Serang News/

RINGTIMES BALI - Hari ini, tanggal 9 Februari 2023 bertepatan dengan Hari Pers Nasional.

Setiap tanggal 9 Februari ini, seluruh media massa dan insan pers bersuka cita merayakan Hari Pers Nasional, karena pada tanggal ini merupakan hari lahirnya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Penetapan Hari Pers Nasional atau HPN pada tanggal 9 Februari telah diatur dalam Keputusan Presiden (KEPPRES) RI No. 5 Tahun 1985.

Ditandatangani langsung oleh Presiden Soeharto pada tanggal 23 Januari 1985, yang berbunyi "bahwa pers nasional Indonesia mempunyai sejarah perjuangan dan peranan penting dalam melaksanakan pembangunan sebagai pengamalan Pancasila."

Baca Juga: 40 Daftar Twibbon Peringati Hari Pers Nasional 2023, Cocok Dipasang di Medsos, sebagai Ucapan Selamat.

Setelah resmi ditetapkan oleh pemerintah, Dewan Pers kemudian menetapkan HPN untuk dilaksanakan setiap tahun secara bergantian di Ibukota provinsi se-Indonesia.

Dilansir dari kebudayaan.kemendikbud.go.id, tahukan kamu siapakah sosok Bapak Pers Nasional Indonesia? Berikut ulasannya:

Raden Mas Tirto Adhie Soerjo, atau biasa dipanggil Tirtoadisuryo merupakan sosok yang dikenal sebagai Bapak Pers Nasional Indonesia.

Tokoh yang lahir di Blora pada tahun 1880 ini merupakan putra dari Raden Ngabehi Muhammad Chan Tirtodipuro dan cucu dari Raden Mas Tumenggung Tirtonoto.

Sebagai seorang putra keturunan ningrat, Tirto seharusnya melanjutkan sekolahnya di bidang pemerintahan, namun ia lebih memilih untuk melanjutkan sekolah dokter di School tot Opleiding van Inlandsche Artshen (Stovia) di Batavia tahun 1893-1900.

Baca Juga: Arak-arakan Blora Disambut Meriah, Ulik Sejarah dari Kesenian Tradisional Bujang Ganong dan Reog Ponorogo

Sayangnya, Tirto tak sempat menamatkan sekolah dokternya, karena jatuh cinta terhadap dunia tulis-menulis.

Ia mulai menulis dan mengirimkan tulisannya ke berbagai surat kabar terkemuka saat itu sejak awal masuk STOVIA.

Sepak terjangnya di bidang jurnalisitik berawal ketika ia mendirikan dan memimpin surat kabarnya sendiri yang bernama "Soenda Berita" pada tahun 1901.

Surat kabar "Soenda Berita" merupakan surat kabar pertama yang dikelola langsung oleh masyarakat pribumi.

Setelah Soenda Berita, Tirto Adi Suryo bersama dengan dua kawannya yaitu Haji Muhammad Arsjad dan Pangeran Oesman juga mendirikan perusahaan penerbitan pertama di Nusantara (Indonesia), yaitu N.V Javaansche Boekhandelen Drukkerij atau "Medan Priyayi" pada tahun 1909.

Baca Juga: 5 Film Terbaik dan Sukses Karya Manoj Punjabi, Ada KKN di Desa Penari yang Sampai Tayang di Mancanegara

Perusahaan Priyayi ini adalah perusahaan media yang menaungi beberapa surat kabar yang berpengaruh di masa itu, seperti Pembrita Betawi, Soenda Berita, Soeloeh Keadilan, Poetri Hindia, Sarotomo, dan lain sebagainya.

Pramoedya Ananta Toer mengabadikan perjalanan hidup Tirto melalui karya sastra bertajuk "Tetralogi Pulau Buru" yakni Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.

Pram memakai nama Minke untuk menyebut Tirto Adhi Soerjo dalam tetralogi yang sempat dilarang semasa rezim Orde Baru tersebut.

Sang pelopor pers di Indonesia itu kemudian wafat pada tanggal 7 Desember 1918 di Batavia.

Atas berbagai karya dan perjuangannya dalam dunia jurnalisitik Indonesia, Pria yang bernama asli Raden Mas Tirto Adhie Soerjo kemudian ditetapkan sebagai Bapak Pers Nasional oleh Dewan Pers RI pada tahun 1973.

Baca Juga: Alasan Bagaimana Ideologi ISIS Bisa Masuk ke Indonesia

Serta digelari sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2006.

Sebagai informasi, Hari Pers Nasional Tahun 2023 tahun ini bertema "Pers Merdeka, Demokrasi Bermartabat".

Yang acara puncaknya diselenggarakan di Kota Medan, Sumatera Utara, yang juga dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia beserta para Menteri Kabinet Indonesia Maju.***

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha

Tags

Terkini

Terpopuler