Makna Filosofis Perayaan Rahina Tumpek Klurut Sebagai Hari Kasih Sayang Masyarakat Bali

- 24 Juli 2022, 18:20 WIB
Ilustrasi. Rahina Tumpek Klurut yang merupakan Hari Kasih Sayang bagi umat Hindu di Bali yang jatuh pada hari Sabtu, 23 Juli 2022.
Ilustrasi. Rahina Tumpek Klurut yang merupakan Hari Kasih Sayang bagi umat Hindu di Bali yang jatuh pada hari Sabtu, 23 Juli 2022. /Dok. Humas Pemkot Denpasar

RINGTIMES BALI – Selain Hari Valentine, Bali juga mempunyai hari kasih sayang yang biasa dirayakan oleh kebanyakan umat Hindu di Pulau Dewata.

Dilansir dari Pemprov Bali, hari tersebut adalah Rahina Tumpek Krulut yang dirayakan pada hari Sabtu (Saniscara Kliwon Krulut) 23 Juli 2022.

Sebagai implementasi Surat Edaran Gubernur Bali No. 04 Tahun 2022 tentang Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi dalam Bali era baru, Wayan Koster menginisiasi perayaan Rahina Tumpek Krulut dengan upacara Jana Kerthi melalui instruksi Gubernur Bali No. 08 Tahun 2022.

Baca Juga: Makna Tumpek Krulut yang Dijadikan Sebagai Hari Kasih Sayang oleh Wayan Koster

Secara filosofis, perayaan Rahina Tumpek Krulut memiliki makna menstanakan (menempatkan) Dewa Keindahan pada diri manusia, sehingga senantiasa diberikan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan di dunia.

Pada Rahina Tumpek Krulut, umat Hindu di Bali melakukan pemujaaan terhadap Dewa Iswara atau Kawiswara sebagai Dewa Keindahan.

Pemerintah Provinsi Bali merayakan Rahina Tumpek Krulut secara niskala dengan upacara penyucian gamelan atau alat musik untuk memuliakan Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Dewa Iswara.

Baca Juga: Sejarah Hari Ayah Sedunia 2022, Simak Cerita Singkat Dibalik Perayaannya

Setelah itu dilanjutkan dengan melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Gelap Besakih yang merupakan stana Dewa Iswara.

Halaman:

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x