Alasan Bagaimana Ideologi ISIS Bisa Masuk ke Indonesia

29 November 2022, 15:15 WIB
Ilustrasi Alasan Bagaimana Ideologi ISIS Bisa Masuk ke Indonesia. /UNSPLASH/Bisma Mahendra

RINGTIMES BALI – Islamic state of Iraq and Suriah (ISIS)  sebagai gerakan radikal menjadi sorotan.

Beberapa waktu terakhir, beberapa anggota dari gerakan reformasi islam radikal itu telah mencabut label gereja di tenda pengungsian korban gempa cianjur, Jawa Barat.

Tersangka yang melakukan pencabutan label tim aksi kasih gereja reformed injil Indonesia itu diketahui merupakan bagian dari ormas tersebut.

Baca Juga: Hari Angklung Sedunia, Ini Sejarah, Jenis dan Filosofinya

Pencabutan label yang dilakukan oleh salah satu anggota ISIS berlangsung di empat wilayah pengungsian. Diantaranya desa cibulakan, desa genjot, desa talaga, dan desa sarampad.

Pasca tindakan pencabutan label tersebut, rekam jejak gerakan radikal tak luput jadi perhatian.

Dilansir dari jurnal universitas lampung pada 29 November 2022, Gerakan Islam garis keras ini dibentuk pada 24 Juni 1998 pasca orde baru runtuh.

Baca Juga: Kampung Pancasila Semarang, Bentuk Komitmen dan Harapan Masyarakat Indonesia

Berdasarkan buku karya Reza Rachmat yang berjudul ‘gerakan sosial dalam transisi demokrasi’, menyebutkan bahwa garis keras dikaitkan dengan gerakan ISIS di Suriah.

Dalam penelitian yang dilakukan Reza Rachmat, beberapa anggota yang diduga sebagai bagian dari ISIS itu pernah dipanggil polisi karena aksi terorisme.

Mengkesampingan hal itu, mengapa Ideologi ISIS bisa masuk ke Indonesia?

Baca Juga: Sejarah Muntok dalam Kemerdekaan Republik Indonesia, Kepala BPIP: Semangat Jejak Bung Karno dan Hatta

Berdasarkan penyataan dari Andrie Taufik selaku pengamat terorisme Indonesia, Ideologi ISIS bisa memasuki negara ini karena propaganda sejak bebera tahun lalu.

“paham ISIS bisa masuk ke Indonesia karena kampanye dan propaganda sejak 2014 hingga 2015 terkait penegakan khilafah di suriah,”. Ujar Andrie Taufik.

Konsep hijrah dan sistem khilafah menjadi tawaran menarik bagi para ISIS untuk mengintervensi ideologinya ke berbagai negara termasuk ke Indonesia,” tambahnya.

Baca Juga: Makna Filosofis Perayaan Rahina Tumpek Klurut Sebagai Hari Kasih Sayang Masyarakat Bali

Akan tetapi daya tawar akan gerakan islam radikal tersebut semakin memudar.

Hal ini dikarenakan jumlah pengikut ISIS di Indonesia tidaklah banyak.

Ditambah dukungan konkret yang kurang dari umat islam itu sendiri.

Beberapa tahun lalu, banyak orang Indonesia yang pergi ke Timur Tengah karena tawaran ISIS namun tak sedikit pula kembali ke Indonesia dengan Kecewa.***

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler