Fakta Sejarah 2 Agustus, Adolf Hitler Jadi Pemimpin Nazi Jerman hingga Tewas Bunuh Diri

1 Agustus 2021, 20:00 WIB
Sejarah 2 Agustus, Adolf Hitler menjadi pemimpin Nazi Jerman. /Instagram @wilhem._.59/

RINGTIMES BALI - Adolf Hitler merupakan tokoh utama dalam perang dunia II, ia merupakan pemimpin Nazi dimana dalam pemerintahan di Jerman secara tradisional biasa disebut kanzler (kanselir).

Adolf Hitler sudah menjadi kanselir Jerman sejak 1933 dan menjadi fuhrer (pemimpin) Jerman pada 1934 hingga ia meninggal.

Ia menjadi diktator Jerman setelah Presiden Von Hindenburg meninggal tepatnya pada 2 Agustus 1934.

Baca Juga: Fakta Sejarah Presiden Soekarno Dituduh Berkhianat pada Rakyat Aceh

Olehnya jabatan kanselir digabung dengan presiden menjadi fuhrer, Hitler membuat Nazi sebagai partai tunggal di Jerman.

Berikut fakta sejarah pemimpin keji ini hingga kematiannya pun ia bunuh diri lantaran tidak mau ditangkap.

Dilansir dari kanal YouTube Eddutainment Official, Hitler lahir dai Braunau Am Inn, Austria-Hongaria pada tahun 1889.

Baca Juga: Sejarah Idul Adha, Kisah Nabi Ibrahim Kurbankan Anaknya Nabi Ismail

Pada tahun 1945 Hitler telah menjadi Ketua Partai NAZI (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) dalam bahasa Jerman).

Sebelum bergabung dengan NSDAP ia bergabung dengan Partai Pekerja Jerman. Tahun 1923, Hitler pernah melakukan kudeta di Munich namun gagal dan berujung penjara.

Selama dipenjara ia menulis sebuah memoar yang berjudul 'Mein Kampf (perjuanganku).

Baca Juga: De Oost The East, Film Sejarah Ungkap Prajurit Belanda yang Muak dengan Kekejaman Komandan Westerling

Setelah bebas ia mendapat dukungan dari rakyat dan mengecam perjanjian Versailes, ia sangat menjunjung Pan-Jermanisme, antisemitisme dan anti komunisme melalui pidatonya dan mempropaganda NAZI.

Kegiatan di Jerman terutama dalam dunia politik kurang bersaing hal inilah yang membuat Hitler merasa dibatasi terutama untuk memenuhi tujuan politiknya.

Akibatnya NSDAP dan organisasi terkait dilarang berdiri di Bayern. Pada tahun 1925 Hitler setuju menghormati kewenangan negara.

Baca Juga: Sejarah 1 Juni, Kecelakaan Pesawat Air France 447 di Samudra Atlantik

NSDAP dilarang, Hitler pun dilarang berpidato di tengah publik hingga 1927.

Untuk menyuarakan politiknya, ia menunjuk tiga orang pilihannya yaitu Otto Strasser, Greggfor Strasser (strategiawan berbakat) dan Joseph Goebbels untuk mengembangkan NSDAP di Jerman Utara.

Hidenburg akhirnya terpaksa menunjuk Hitler menjadi kanselir setelah dua pemilihan umum.

Pada 1932 tidak menemukan pemerintahan mayoritas, Hitler akan memimpin partai koalisi yang dibentuk NSDAP dan Hidenburg yang berusia pendek partai nasional Jerman (DNPV).

Baca Juga: Sejarah Masjid Al Aqsa, Akar Krisis Palestina Part I, Ustad Felix Siauw

Pada tahun 1933, kabinet baru disumpah singkat di kantor Hidenburg.

NSDAP memperoleh tiga jabatan penting, Hitler menjadi kanselir, Wilhem Frick menteri dalam negeri, Herman Goring Menteri dalam negeri untuk Rusia.

Hitler meminta jabatan menteri sebagai upaya menguasai politik di sebagian wilayah Jerman.

Dalam catatan sejarahnya, Adolf Hitler bertujuan mendirikan orde baru Jerman Nazi. Ia pernah menginvasi Polandia pada bulan September 1939, sehingga menyebabkan perang dunia II Eropa.

Tahun 1941 pasukan Jerman dan sekutunya Eropa berhasil menduduki sebagian wilayah Eropa dan Afrika Utara.

Baca Juga: Ini Sejarah Lagu Natal 'Hai Mari Berhimpun', Kamu Bisa Download Mp3nya di Sini Gratis

Tahun 1943, Jerman harus mempertahankan wilayahnya, ia mengalami serangkaian kekalahan.

Di tahun 1945, Hitler pun menikah dengan kekasih lamanya Eva Braun. Setelah menikah ia bunuh diri agar tidak ditangkap Angkatan Darah Merah, meski demikian mayat keduanya dibakar.

Akibat kekejian yang dilakukannya, 50 juta orang meninggal selama perang dunia II termasuk 6 juta kaum Yahudi dan 5 juta etnis non-Arya.***

 

 

Editor: Rani Purbaya

Tags

Terkini

Terpopuler