RINGTIMES BALI - Bergulirnya pesta demokrasi Pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang diharapkan menjadi semangat baru bagi Kota Denpasar agar semakin maju dan berbudaya.
Selain itu, ruang demokrasi semestinya tidak hanya berkutat kepada perbedaan pilihan politik saja, namun seharusnya menjadi pemersatu ideologi Pancasila yang mengayomi kepentingan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Penglingsir Puri Peguyangan Denpasar, AA Ngurah Gde Widiada, Sabtu 3 Juni 2023.
Sebagai politisi senior, dirinya ingin ruang demokrasi tidak menjadi momen memecah belah hubungan sosial di masyarakat.
"Perbedaan pandangan politik harus diterjemahkan dengan gagasan-gagasan yang membangun, demi jalannya pemerintahan Kota Denpasar menjadi lebih baik," ungkap Gung Widiada.
Dia pun mengapresiasi kepemimpinan Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, yang teguh menjaga iklim politik di Kota Denpasar agar tetap harmonis. Menurutnya itu dibuktikannya saat Pilkada 2020 lalu dengan suasana pemilu yang damai dan berbudaya.
Selain itu dedikasi besar Walikota terhadap pelestarian budaya dengan seringnya 'ngayah' kepada masyarakat, seperti saat menghadiri Karya Agung Desa Adat Peguyangan belum lama ini. Saat itu Walikota Jaya Negara ngayah mesolah, serta memberi dukungan demi kelancaran karya.
"Bagi kami, inilah implementasi dari Tedung Jagat Denpasar, karena pemimpin mampu mengayomi masyarakatnya dengan tulus dan ikhlas," puji Ketua DPD Partai NasDem Kota Denpasar ini.
Baca Juga: Walikota Jaya Negara Pimpin Apel Peringatan Hari Lahir Pancasila di Kota Denpasar