Network
RINGTIMES BALI – Epidemiolog asal Griffith University Australia yaitu Dicky Budiman minta pemerintah agar percepat vaksinasi dosis tiga Covid-19 untuk mencegah penyebaran Omicron BA 4 dan BA 5.
“Dalam konteks B4 B5, kita harus percepat atau akselerasi dosis ketiga,” ucapnya pada Kamis, 16 Juni 2022 dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan, sejumlah kelompok yang rawan seperti lansia dan masyarakat yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta agar diberikan dosis keempat dengan jarak tiga atau empat bulan usai menerima vaksinasi dosis ketiga atau booster.
Baca Juga: DLHK Denpasar Optimalkan Penanganan Penumpukan Sampah, Sekda Alit Wiradana Pantau Beberapa TPS
Tidak hanya itu, ia mengatakan tenaga kesehatan juga memungkinkan dapat terpapar Omicron varian terbaru tersebut berdasarkan dari pengalaman negara-negara lainnya.
Menurutnya secara umum, ia menyampaikan masyarakat Indonesia memiliki modal imunitas yang cukup memadai dengan dua dosis vaksin. Meskipun memiliki proteksi, tetap bisa terinfeksi.
Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah total masyarakat yang telah menerima vaksinasi dosis ketiga mencapai lebih dari 48,2 juta jiwa hingga pada Kamis pukul 12.00 WIB.
Baca Juga: Kominfo Dorong Pengembangan Startup Digital Demi Ciptakan Produk Inovatif
Jumlah penduduk yang telah menerima vaksinasi tiga dosis vaksin Covid-19 bertambah 231.267 orang sehingga totalnya mencapai 48.269.992 orang.
Secara persentase laju suntikan dosis ketiga sudah diberikan pada 23,17 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 berjumlah 208 juta jiwa lebih.
