Akibat Pandemi, Devisa Pariwisata Turun 97 Persen

- 31 Juli 2020, 15:00 WIB
Keterangan  Menko Maritim dan Investasi,  Luhut Binsar Panjaitan
Keterangan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan /Tim ringtimes bali

RINGTIMES BALI- Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan akibat pandemi Covid-19, perolehan devisa pariwisata turun hingga 97%.

Hal ini merupakan pukulan yang berat sekali buat perekonomian Indonesia dan perekonomian Bali.

Hal itu disampaikan Menko Luhut dalam sambutannya saat deklarasi pembukaan Pariwisata Bali terhadap Wisatawan Nusantara di Kawasan Pariwisata Terpadu ITDC Nusa Dua, Kamis (30/7/2020).

"Pariwisata merupakan salah satu bidang yang sangat diperhatikan oleh Pemerintah, karena penerimaan negara dari sektor ini sangat tinggi dan memberikan kesempatan kerja bagi jutaan manusia. Oleh karena itu Presiden berkali-kali mengingatkan kami para pembantunya harus menangani pariwisata dengan benar. Ada dua kunci yang harus kita perhatikan, yaitu penanganan Covid-19 dan penanganan ekonomi itu harus dijalankan,” ujarnya.

Baca Juga: Kabar Gembira! BRI Insurance Buka Lowongan Kerja untuk First Graduate, Juli 2020

Sementara Menteri Parekraf, Wishnutama Kusubandio yang juga menghadiri acara tersebut dalam sambutannya sangat mengapresiasi dan kagum kepada masyarakat Provinsi Bali, karena dalam kondisi pandemi tetap optimis dan positif untuk tetap membangun kepariwisataan kedepan.

Menurutnya saat ini Bali telah siap mengimplementasikan protokol kesehatan pada tatanan era baru.

“Pada sore yang cerah ini, saya sangat berbahagia karena besok pariwisata domestik di Bali akan kembali dibuka. Pasti kita semua sangat gembira dan kita berharap besok perlahan segera bangkit kembali,” ujarnya.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Kamis 30 Juli 2020, Pegadaian Masih Rp1.030.000 per Gram

Disisi lain, Bank Indonesia yang dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan sangat mendukung implementasi tatanan kehidupan Bali era baru terutama melalui sistem pembayaran non tunai berbasis QRIS.

Katanya, QRIS adalah sebagai kanal pembayaran, QRIS juga sangat sesuai dengan tatanan kehidupan Bali era baru, karena dilakukan secara nirsentuh (contactless), sehingga mampu mencegah risiko penularan virus.

Menurut Trisno jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS Bank Indonesia di Bali per 24 Juli sudah mencapai 111.448 merchant.

Baca Juga: 31 Juli, Bali Resmi Buka Pintu Masuk Wisatawan Nusantara

Dari angka tersebut sebanyak 57% merupakan usaha mikro, dan 20% usaha kecil, selanjutnya 17% usaha menengah, serta 6% skala besar.

“Kami yakin setelah deklarasi ini, akan semakin mendorong percepatan kebangkitan ekonomi Bali serta perluasan implementasi penggunaan QRIS di Bali,” ujarnya.

Sebelum acara ini usai, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio bersama Gubernur Bali dan Wakil Gubernur Bali, hingga undangan lainnya seperti Kapolda Bali dan Pangdam IX Udayana nampak sedang menikmati hiburan tarian Cak Era Baru yang dibawakan oleh seniman ISI Denpasar. *

Editor: Moh. Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x