Bursa Dagang 2023 Resmi Dibuka, Jokowi Bersyukur Indeks Indonesia 2022 Naik saat Negara Lain Turun Tajam

- 2 Januari 2023, 19:05 WIB
Presiden Jokowi saat meresmikan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia periode 2023
Presiden Jokowi saat meresmikan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia periode 2023 /Instagram/@jokowi

RINGTIMES BALI – Presiden Joko Widodo resmi membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI)  untuk tahun 2023, pada Senin, 2 Januari 2022 pukul 09.00 WIB.

Didampingi oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal OJK, Direktur Utama BEI.

Serta pejabat Gubernur DKI Jakarta perdagangan Bursa Efek Indonesia periode 2023 resmi dibuka.

Baca Juga: 10 Provinsi dengan Kepemilikan Rumah, Tertinggi Sulawesi Barat

Presiden Jokowi mengawali sambutannya pada acara tersebut dengan menyinggung alasan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Presiden menjelaskan pencabutan PPKM di akhir tahun 2022 bukanlah main-main karena memang kajian dan data dalam 10 bulan terakhir, telah menunjukkan Indonesia dapat mengendalikan Covid-19.

“Bukan untuk gagah-gagahan tapi, memang kajian selama 10 bulan terakhir angka-angka menunjukkan bahwa kita bisa mengendalikan Covid-19,” ujar Jokowi dilansir dari akun YouTube Sekretariat Presiden pada Senin, 2 Januari 2023.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Sambut Wisatawan Asing Pertama yang Masuk ke Bali, Ungkap Target Tahun 2023

Jokowi mengukapkan kajian tersebut dapat dilihat dari positivity rate Indonesia dan angka kematian sudah di bawah standar World Health Organization (WHO).

Positivity rate kita semuanya dibawah angka kematian, semuanya dibawah standar WHO, sehingga kemarin kita putuskan di akhir tahun PPKM dicabut,” ungkap Presiden Jokowi.

Jokowi berharap dengan adanya keputusan tersebut dapat mendorong ekonomi Indonesia tumbuh lebih baik lagi di tahun 2022.

Baca Juga: Didominasi Komoditas Beras, Inflasi Gabungan Singaraja dan Denpasar Capai Angka 6,20 Persen

Selain itu, Jokowi juga mengungkapkan rasa syukurnya karena indeks pasar modal Indonesia mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan negara lain.

“Kita patut bersyukur bahwa indeks di tahun 2022 itu mengalami kenaikan 4,1 persen dibandingkan bursa-bursa di negara-negara lain yang mengalami penurunan yang sangat tajam,” ujar Jokowi.

Diungkapkan Jokowi bahwa kapitalitas pasar juga tumbuh sebesar 15 persen hingga mencapai angka R9.499 triliun, bahkan di tahun 2022 saat turbulensi ekonomi global terjadi angka tersebut sudah termasuk besar.

Baca Juga: Anak Muda Dominasi Anggota PPK KPU Denpasar, Ketua KPU: Mereka Punya Kemampuan Lebih di Bidang IT

“Bukan sebuah angka yang kecil, angka yang besar di tengah turbulensi ekonomi global di tahun 2022,” ujar Jokowi.

Pada tahun 2023 Jokowi menyatakan bahwa harus tetap hati-hati dan waspada karena merupakan tahun ujian bagi ekonomi global maupun ekonomi Indonesia.

Kendati demikian Jokowi mengaku senang karena baru saja mendapat kabar bahwa investor di BEI 55 persen adalah anak muda di bawah 30 tahun, sedangkan 70 persen merupakan investor di bawah 40 tahun.

Baca Juga: SMPN 17 Denpasar Akan Dibangun, Jangkau Zonasi Sekolah Kawasan Penatih

“Artinya prospek kedepan betul-betul, masih sangat menjanjikan,” tambah Jokowi.

Dengan keoptimisan serta kewaspadaan dan hati-hati Jokowi berharap ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh lagi.

“Dengan optimisme ini, optimisme tapi waspada dan hati-hati, tantangan di tahun 2022, utamanya ekonomi global dengan ketidakpastian yang sulit dihitung, sulit dikalkulasi, saya berharap ekonomi kita masih bisa tumbuh di atas di angka lima persen,” ungka Jokowi.

Sehingga Jokowi berharap tahun 2023 juga masih di atas angka lima persen, dan Indonesia dapat mengarungi tantangan ekonomi 2023 untuk menuju ekonomi yang lebih baik lagi. ***

 

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah