Dalam laporan Yin, kereta tersebut dapat melaju dengan kecepatan rata-rata 350 kilometer per jam yang dilengkapi 60 gerbong dengan berat masing-masing sekitar 16 ton.
Berdasarkan penelitian baru tahun 2022, disebutkan bahwa rencana China mencakup pengangkutan rudal balistik antarbenua berkemampuan nuklir DF-80, masing-masing seberat 41 ton.
Baca Juga: Elon Musk Ingin Bangun Pabrik Tesla Pertama di Planet Mars
Para ahli berpendapat bukan hal yang aneh bagi negara tersebut untuk mempertimbangkan mengangkut bahkan meluncurkan rudal berat dengan jangkauan sekitar 14 kilometer dengan kereta api.
Hal ini lantar dikarenakan kemajuan yang telah dicapai negara ini dalam teknologi perkeretaapian sangat luar biasa.
Gagasan menggunakan kereta api untuk mengangkut dan menyebarkan senjata nuklir bukanlah hal yang baru. Diketahui AS dan Uni Soviet menjadi pendahulu mengadakan praktik semacam itu selama Perang Dingin.
Uni Soviet pernah bereksperimen dengan kereta pembawa senjata nuklir selama Perang Dingin.
Baca Juga: 5 Senjata Nuklir Paling Berbahaya Bisa Musnahkan Dunia, Tsar Bomba Rusia hingga Castle Bravo
Hasilnya dua belas kereta nuklir ditempatkan di wilayah Kostroma, Perm dan Krasnoyarsk yang masing-masing membawa tiga rudal.
Operasi kereta nuklir yang dijuliki ‘kereta hantu’ mulai pada tahun 1987, tepat beberapa tahun sebelum runtuhnya Uni Soviet.