Network
RINGTIMES BALI- Polres Lebak memutuskan untuk menghentikan kasus dugaan penyebaran paham Dewa Matahari.
Diberhentikannya kasus Dewa Matahari ini berdasarkan hasil pemeriksaan dokter spesialis kejiwaan RSUD Rangkasbitung.
Dari hasil pemeriksaan tersebut disebutkan bahwa terduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan, yaitu psikopatologi, di mana adanya pemahaman yang salah dan kesesatan pikiran yang berakibat pada kehidupan sehari-harinya.
Baca Juga: Seorang Kakek Hanyut di Sungai Tukad Ayung Abiansemal, Diduga Akibat Terpeleset Saat Mandi
Polres Lebak akhirnya memutuskan menghentikan kasus tersebut dan memulangkan terduga pelaku ke rumahnya.
"Kami hari ini memulangkan Natrom ke kediamannya di Desa Sarwana, Kecamatan Bayah," kata Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan, dikutip dari antaranewscom.
Selain karena terduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan, kasus ini dihentikan juga karena tidak adanya aspek yang kuat.
Diketahui bahwa Natrom memiliki hunian villa di Desa Sarwana, Bayah dan mempekerjakan karyawan di villa tersebut.
Baca Juga: Mardani Maming Dipanggil KPK Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi
Dari keterangan saksi, bahwa dirinya belum tahu apakah Natrom mengajak orang lain untuk mempercayai keyakinannya itu.
Natrom juga tidak memiliki pengikut paham Dewa Matahari ini, namun saksi mengatakan bahwa Natrom kerap menyampaikan kata-kata pribadi kepada dirinya.
Saksi yang memberikan informasi tersebut merupakan karyawan yang bekerja di villa milik Natrom.
Baca Juga: Pemerintah Akan Revisi Perpres Terkait Aturan Penerima BBM Bersubsidi
Informasi ini telah tayang sebelumnya di Antaranewscom dengan judul "Polres Lebak Menghentikan Kasus Penyebaran Paham Dewa Matahari".***
