Nasabah BRI Alami Kejahatan Social Engineering Akibat Berikan Data Transaksi

- 7 Juli 2022, 14:25 WIB
Ilustrasi. Beredar kabar dari nasabah BRI kantor Cabang Denpasar Bali yang mengklaim bahwa saldo miliknya dibobol (scamming).
Ilustrasi. Beredar kabar dari nasabah BRI kantor Cabang Denpasar Bali yang mengklaim bahwa saldo miliknya dibobol (scamming). /Pixabay/

RINGTIMES BALI - Baru-baru ini beredar kabar dari nasabah BRI kantor Cabang Denpasar Bali yang mengklaim bahwa saldo miliknya dibobol (scamming).

Kejadian tersebut disayangkan oleh pihak BRI karena sangat merugikan nasabah.

Pimpinan Cabang BRI Denpasar, Jl. Gajah Mada, Triyoga Agung Wibowo mengimbau kepada nasabah dan mengklarifikasi bahwa hal itu tidak benar.

Baca Juga: Viral Pria Robek Buku Tabungan BRI, Akui Khilaf dan Ceroboh

Atas kejadian tersebut, BRI sudah menindaklanjuti pengaduan nasabah dengan melakukan penelusuran investigasi atas pengaduan dimaksud.

"Ybs merupakan korban tidak kejahatan Social Engineering, yang disebabkan nasabah memberikan data transaksi perbankan (password) yang bersifat pribadi dan rahasia, sehingga transaksi Internet Banking (IB) dapat berjalan sukses," katanya, dikutip dari keterangan resmi BRI.

Terkait dengan adanya pemberitaan yang berjudul "Ngeri, Aplikasi Bank BRI diduga Jebol, Uang Nasabah Dikuras" tersebut, dapat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:

Sebelumnya artikel ini telah tayang di Potensi Bisnis dengan judul Tindak Kejahatan Social Engineering Akibat Nasabah Berikan Data Transaksi

Baca Juga: Laba BUMN Meroket 869 Persen, Dirut BRI: Berkat Kerja Fokus dan Tuntas

1. BRI menghimbau nasabah, agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan, rutin melakukan penggantian PIN kartu ATM dan juga menjaga kerahasiaan data nasabah seperti nomor rekening tabungan, nomor kartu, nomor CVV kartu kredit, nomor OTP transaksi, dsb. Kepada pihak manapun, termasuk yang mengatasnamakan BRI.

Halaman:

Editor: Suci Annisa Caroline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x