Wabah Baru Menyebar, China Lockdown Daerah Dalian dan Karantina Mahasiswa Universitas Zhuanghe

- 20 November 2021, 16:26 WIB
ilustrasi Wabah Baru Menyebar, China Lockdown Daerah Dalian dan Karantina Mahasiswa Universitas Zhuanghe
ilustrasi Wabah Baru Menyebar, China Lockdown Daerah Dalian dan Karantina Mahasiswa Universitas Zhuanghe /Reuters

RINGTIMES BALI – China memberlakukan lockdown di kampus yang berada di Daerah Dalian. Penutupan ini dikarenakan adanya merebaknya kasus infeksi Covid-19.

Pada Lockdown ini, china telah mebatasi hampir 1.500 mahasisiwa di asrama dan hotel setelah wabah Covid-19  merebak di kota timur laut China yakni Dalian.

Perintah penutupan daerah ini dikeluarkan setelah dalam seminggu berapa puluh kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dilaporkan di Universitas Kota Zhuanghe dan sampai saat ini, ratusan siswa telah dipindahkan ke hotel untuk dilakukan observasi.

Baca Juga: Atlet Tenis Wanita Asal China Hilang Usai Tuding Oknum Politisi Lakukan Pelecehan

Dikutip dari Usnews pada Sabtu 20 November 2021, pada penguncian wilayah ini, mahasiswa yang dikarantina di dalam hotel akan mengikuti kelas secara online dan makanan mereka akan dikirim ke kamar mereka masing-masing.

Lockdown ini adalah sebuah contoh terbaru dari China yang melakukan pendekatan tanpa toleransi sedikitpun terhadap kesehatan warganya.

Di China, karantina, Lockdown dan pembatasan telah menjadi norma baru bagi mereka yang sudah terjebak oleh pandemic ini.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Austria Terapkan Lockdown

Dilihat dari tingkat vaksinasi, China merupakan salah satu Negara dengan tingkat vaksinasi yang tertinggi. Pihak pemerintah China Pun sudah mengumumkan akan memberikan suntikan booster untuk menambah kekebalan imun tubuh terutama saat mendekati musim dingin.

Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah China ini sangat baik bagi masyarakatnya namun ada sedikit masalah yang mengganggu keamanan masyarakat di China.

Pasalanya, ada beberapa kali kasus pembunuhan baru-baru ini terhadap anjing peliharaan orang yang di karantina oleh petugas kesehatan.

Perlakuan ini menyebabkan adanya kritis dari masyarakat pada para pihak petugas kesehatan tersebut.

Baca Juga: 5 Lawan Terbesar Amerika dalam Dunia Militer, Salah Satunya Indonesia

Insiden di pusat kota Shagoro membuat para pihak berwenang untuk mengambil tindakan. Pemerintah dan pihak berwenang akhirnya mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan pemilik hewan peliharaan dan petugas kesehatan mencapai sebuah pemahaman dan kesepakatan.

Diantara langkah-langkah barunya, Beijing mulai hari Rabu kemarin akan mengharuskan seluruh masyarakatnya yang datang dari bagian lain Negara tersebut untuk menunjukan hasil tes negative Covid-19.

Peraturan ini mirip seperti yang diberlakukan di Indonesia. Pemberlakukan ini juga mengutamakan masyarakat yang ingin masuk ke negara ini menggunakan segala macam moda transportasi mulai dari mobil, kereta api, pesawat atau bus.

Baca Juga: Negara-Negara dengan Pasukan Tentara AL Terbanyak, Indonesia Salah Satunya

Pengetatan ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan adanya lonjakan kasus Covid-19. Hasil test yang diberikan ini harus dalam kurun waktu 48 jam sebelumnya.

Pada hari Senin 5 November 2021 lalu, Komisi Kesehatan Nasional China telah mengumumkan adanya 32 kasus baru penularan lokal selama 24 jam sebelumnya, 25 di antaranya terdata ada di Dalian.***

 

 

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: USnews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x