Rudal Hipersonik China Dinilai Mengancam, Pejabat Amerika Serikat Beri Pengakuan

- 8 November 2021, 15:19 WIB
Ilustrasi Rudal hipersonik milik China disebut berbahaya bagi angkatan udara, sehingga pejabat Pentagon Amerika Serikat memberi pengakuan.
Ilustrasi Rudal hipersonik milik China disebut berbahaya bagi angkatan udara, sehingga pejabat Pentagon Amerika Serikat memberi pengakuan. /Pixabay/2427999

RINGTIMES BALI - Pengujian rudal hipersonik China mulai meningkatkan ketegangan diantara Beijing dan Amerika Serikat.

Rudal hipersonik adalah senjata baru yang digambarkan lebih cepat, bermanuver, dan ancamannya lebih besar terhadap sistem pertahanan udara daripada misil balistik antarbenua konvensional.

Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan AS mengatakan Peristiwa pengujian rudal adalah halyang sangat signifikan dari uji sistem senjata hipersonik, dan sangat memprihatinkan, katanya dalam wawancara dengan stasiun televisi Bloomberg, 28 Oktober 2021.

Baca Juga: Kehebatan Rudal R-Han 122 Buatan Asli Bangsa Indonesia, Kemampuan Tembak 15 Kilometer

Pernyataan Milley adalah sebuah pengakuan sekaligus pernyataan resmi pertama pejabat tinggi Pentagon Amerika atas kemampuan China dalam mengembangkan senjata canggih yang bernama rudal hipersonik.

Diketahui bahwa rudal hipersonik memiliki kecepatan Mach 5 yaitu lima kali dari kecepatan suara ketika bermanuver di atas bumi bahkan lebih cepat dari 3.800 mph.

Ketika naik ke luar angkasa, Rudal tersebut dapat mencapai 15.000 mph serta mempunyai Hulu ledak yang dapat bergerak dengan kecepatan sekitar 2.000 mph saat kembali memasuki atmosfer Bumi.

Baca Juga: Kecanggihan Rudal Petir V-101, Buatan Asli Bangsa Indonesia

China melakukan uji coba pertama untuk senjata hipersoniknya pada Agustus yang dilaporkan oleh Financial Times pada 16 Oktober 2021 dan dikutip berbagai media internasional.

Laporan Finacial Times mengatakan bahwa rudal itu mampu mengitari Bumi pada ketinggian rendah sebelum turun ke sasarannya, yang meleset sekitar 19 mil ke arahnya.

Halaman:

Editor: Rani Purbaya

Sumber: Financial Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x