RINGTIMES BALI - Petugas gabungan siap menjemput sekitar 8 ribu warga Bali yang saat ini menjalani isolasi mandiri (Isoman) akibat terpapar Covid-19.
Hal ini menindaklanjuti evaluasi yang ditekankan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan belum lama ini bahwa setiap pasien yang terpapar wajib menjalani isolasi terpusat (Isoter).
Saat penjemputan, pasien akan diberikan edukasi tentang pentingnya isolasi terpusat dalam mencegah penularan Covid-19.
Baca Juga: Mayat Pria Asal Surabaya Ditemukan Berbau di Ruko Denpasar Selatan, Diduga Sejak Kamis Meninggal
“Yang kita lakukan adalah tracing sebaik-baiknya dan isolasi terpusat. Kita tahu sendiri, masalah Covid-19 ini berpacu setiap detik. Kita tidak mau membuat rencana panjang-panjang, hari ini juga dengan instansi terkait melaksanakan penjemputan,” terang Pangdam IX/Udayana Maruli Simanjuntak.
Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra menjelaskan tidak semua pasien Covid-19 diarahkan ke Isoter. Bagi pasien dengan kondisi rumah dan lingkungan memadai, tidak dipindah ke isolasi terpusat.
Terkait ketersediaan Isoter, Pemprov Bali telah menyediakan 3.000 kamar untuk memenuhi kebutuhan pasien Covid-19 di Bali.
Baca Juga: Tracing Ditingkatkan, Kasus Covid-19 di Bali Harian Melonjak 2 Ribu, Waspada Kluster Rumah Tangga
“Di isoter itu disediakan obat, diberi makan dan istirahat. Kalau di rumah belum tentu dapat obat,” terangnya.
Kapolda mengajak semua pihak dapat berkontribusi dengan mendukung program isoter ini. Program ini menurutnya sangat berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi Bali yang hidup dari pariwisata.