"Jangan salahkan mereka orang Bali juga banyak ada orang Jembrana, Tabanan, Karangasem, Denpasar," tandasnya.
Baca Juga: Pelaku Utama dan Korban Pembacokan Orang Bali, Polisi Tegaskan Bukan Perang Ormas atau Suku
Ketika pihaknya mengetahui ternyata yang membunuh warga Bali dan orang Karangasem apakah harus ribut, 'tidak harus,' serunya.
Keris pun menyatakan bahwa ia menolak tanah kelahirannya diinjak-injak oleh kelompok yang bergaris keras dan tidak patuh pada hukum, dan tidak menghargai polisi.
"Mereka orang-orang tidak menghargai hukum mereka menghargai hukum rimba saya tidak mau itu," tandasnya.
Baca Juga: Pembacokan Ormas di Denpasar Barat, Kelian Sebut Lokasi Debt Collector Rusuh dan Ilegal
Oleh sebab itu, itu Keris meminta agar setiap warga pendatang dimana dia tinggal menerapkan di situlah langit dijunjung. Apalagi ia memiliki nenek moyang yang juga berasal dari Timor.
Terkait kasus yang menyeret antar suku ini, Keris pun mengungkapkan bahwa sesungguhnya pihaknya sudah baik dengan kelompok Mata Elang sayangnya kebaikannya disalahgunakan.
"Jadi jangan manfaatin ketika kita bersaudara marilah kita bersaudara dengan baik, janganlah kau menjadi raja ditempat kelahiran kami, jadilah saudara," tegasnya.***