China Tutupi Kasus Pertama Covid-19 di Wuhan Bukan Desember 2019, Fakta Baru Terungkap

- 25 Juni 2021, 17:02 WIB
Sejumlah peneliti mulai mengungkap fakta baru bahwa sebuah studi menyebutkan China menutupi munculnya kasus Covid-19 muncul pertama kali.
Sejumlah peneliti mulai mengungkap fakta baru bahwa sebuah studi menyebutkan China menutupi munculnya kasus Covid-19 muncul pertama kali. /Pixabay/Geralt/

Jesse Bloom dari Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson di Seattle dalam makalah yang dirilisnya dalam bentuk cetak minggu ini, memulihkan data pengurutan yang dihapus dari kasus awal Covid-19 di Tiongkok.

Institut Kesehatan Nasional AS mengaku jika smpel yang digunakan dalam penelitian ini telah diserahkan ke Sequence Read Archive (SRA).

Pada Maret 2020 file itu dihapus atas permintaan penyelidik Tiongkok, yang mengatakan akan diperbarui dan diserahkan ke arsip lain.

Hal ini membuktikan jika penghapusan itu merupakan bukti bahwa China berusaha menutupi asal-usul Covid-19.

Alina Chan, seorang peneliti di Harvard's Broad Institute, mempertanyakan soal para ilmuwan yang justru menghapus data penting soal Covid di Wuhan.

Baca Juga: Warga Myanmar Beri Kado Ultah Suu Kyi ke 76, Bunga di Rambut dan Demo Besar-besaran sebagai Simbol Protes

Baca Juga: India Pecahkan Rekor Kematian Tertinggi Akibat Covid-19, Total 6.148 pada 10 Juni 2021

Melalui akun twitternya, ia menulis soal para ilmuwan yang meminta basis data internasional untuk menghapus data penting yang memberi tahu kita tentang bagaimana COVID-19 dimulai di Wuhan.

Para ilmuwan Australia, dalam studinya yang diterbitkan pada hari Kamis di jurnal Scientific Reports, menggunakan data genom untuk menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 mengikat reseptor manusia jauh lebih mudah daripada spesies lain.

Hal ini menunjukkan bahwa virus itu sudah beradaptasi dengan manusia ketika pertama kali muncul.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x