RINGTIMES BALI - Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengumumkan bahwa Jerman dan Namibia mencapai kesepakatan setelah lebih dari lima tahun negosiasi, pada Jumat 28 Mei 2021 lalu.
Untuk diketahui, dari tahun 1904-1908, orang-orang Herero dan Nama memberontak melawan Jerman atas penyitaan ternak dan tanah mereka, yang mengakibatkan tentara Jerman membunuh sekitar 75.000 orang Herero dan Nama di Namibia.
Baca Juga: AS Memanas, Joe Biden Ungkap Perkataan Xin Jinping, China Akan Miliki Amerika 15 Tahun Lagi
Dilansir dari akun instagram @ajplus, negara Jerman kini telah mengakui peristiwa tersebut sebagai genosida (pembantaian), negara itu juga meminta pengampunan kepada Namibia dan keturunan para korban.
Orang-orang yang selamat dari genosida dipaksa masuk ke gurun dan kemudian dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi.
PBB telah lama menyebut ini sebagai genosida pertama di abad ke-20.
Jerman telah setuju untuk membayar Namibia lebih dari 1,3 miliar dolar yang akan digunakan untuk program bantuan yang ada dan akan dibayarkan selama 30 tahun ke depan.
Seorang juru bicara pemerintah Namibia mengatakan mengakui genosida adalah langkah pertama dalam arah yang benar.
Baca Juga: Sungai Gangga di India Mendadak Berubah Warna Jadi Hijau Selama Lockdown Covid-19
Namun, seorang kepala Herero mengatakan kesepakatan itu tidak cukup untuk menutupi
"Kerugian yang tidak dapat diperbaiki" yang diderita, dan mengkritik pemerintah karena tidak membayar ganti rugi finansial langsung kepada keturunannya," tukasnya.***