Rudal Hipersonik Nuklir Dark Eagle Amerika Serikat Diklaim Bisa Hancurkan Rusia dalam 21 Menit

14 November 2021, 13:28 WIB
Ilustrasi Rudal Hipersonik Nuklir Dark Eagle milik Amerika Serikat, diklaim oleh media Inggris dapat menghancurkan Rusia dalam waktu 21 menit. /Tangkapan layar kanal YouTube Al-Buruni ID


RINGTIMES BALI -
Media Inggris melaporkan kebangkitan unit artileri Amerika Serikat (AS) era Perang Dingin di Jerman yaitu rudal hipersonik nuklir "Dark Eagle" yang diklaim bila ditempatkan di Berlin, dapat menghancurkan Rusia dalam 21 menit lebih 30 detik.

Sebelumnya media The Sun menyebut bahwa rudal Amerika Serikat dapat menghancurkan Rusia hanya dalam waktu 6 menit, kemudian mereka melakukan revisi dengan Angka terbaru yaitu 21 menit lebih 30 detik.

Menurut laporannya, Amerika memang telah mengaktifkan kembali Komando Artileri ke-56 di Jerman awal Minggu ini, setelah sebelumnya unit tersebut dinonaaktif sejak tahun 1991.

Baca Juga: 3 Rudal Balistik Antarbenua Paling Mematikan, Salah Satunya Trident II AS

Namun, laporan The Sun dan surat kabar Inggris lainnya pada Jumat 13 November 2021, melapotkan bahwa kemampuan yang dimiliki rudal hipersonik Dark Eagle dengan hulu ledak nuklir.

Namun menurut laporan Pentagon, faktanya adalah teknologi itu masih dalam pengembangan dan kemungkinan baru bisa dikerahkan pada tahun 2023 nanti.

Dalam waktu sehari sebelum upacara Komando Artleri ke-56, Pentagon telah membuat pengumuman bahwa peralatan senjata darat hipersonik prototipe pertama telah dikirim ke unit artileri Amerika Serikat.

Baca Juga: 3 Rudal Milik TNI Paling Ditakuti di Asia Tenggara, Pernah Hancurkan Kapal Belanda

Pada bulan Oktober lalu, Perlombaan rudal hipersonik dimulai setelah media Barat melaporkan bahwa China akan menguji senjata rudal hipersonik pada bulan Agustus, dan lapora itu mengejutkan Amerika.

Namun, Beijing secara resmi telah membantah klaim tersebut, dengan mengatakan bahwa tes itu dilakukan dengan melibatkan pesawat ruang angkasa.

Ketika naik ke luar angkasa, Rudal tersebut dapat mencapai 15.000 mph serta mempunyai Hulu ledak yang dapat bergerak dengan kecepatan sekitar 2.000 mph saat kembali memasuki atmosfer Bumi.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 14 November 2021, Mama Rosa Kaget Lihat Jessica, Kebohongan Irvan Terbongkar

Perlu diketahui bahwa China telah melakukan uji coba pertama pada senjata hipersoniknya pada Agustus lalu yang dilaporkan oleh Financial Times pada 16 Oktober 2021.

Sementara itu, Moskow sudah menguji rudal hipersonik Zircon, dan persiapannya hampir siap untuk digunakan operasional oleh pasukan Angkatan Lautnya, begitu laporan menurut militer Rusia.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler