Mengenal 'Jamur Hitam' Infeksi Baru India, Serang Pasien Covid-19 hingga Penderita Diabetes

22 Mei 2021, 18:21 WIB
Seorang dokter memerikan pasien sembuh Covid-19 yang tertular wabah 'Jamur Hitam' /Dok. AFP/Mahesh Kumar A

RINGTIMES BALI – Pemerintah India telah memerintahkan pengawasan lebih ketat terhadap penyakit jamur langka Black Fungus “jamur hitam” yang mempengaruhi pasien Covid-19,.

Pihak berwenang mengumumkan pada Kamis, 21 Mei 2021 bila Ibu kota India, New Delhi, juga akan mendirikan bangsal rumah sakit khusus untuk memerangi mukormikosis, atau "jamur hitam," tambah pihak berwenang.

Maharashtra, negara bagian di mana Mumbai adalah ibu kotanya dan salah satu negara bagian yang paling parah terkena infeksi virus korona gelombang kedua, telah melaporkan lebih dari 2.000 kasus mukormikosis.

Dikutip Ringtimesbali.com dari situs DW.com, beberapa negara bagian seperti Rajasthan dan Telangana, telah menyatakan epidemi "jamur hitam".

Munculnya penyakit ini menambah tekanan pada rumah sakit yang sudah berjuang dengan jumlah infeksi Covid-19 harian tertinggi di dunia.

Siapa yang berisiko terkena 'jamur hitam'?

Pasien virus Corona dengan sistem kekebalan yang lemah dan diabetes sangat rentan terhadap mukormikosis.

Dalam sebuah surat kepada pemerintah negara bagian, Menteri Kesehatan Lav Agarwal mengatakan mukormikosis telah muncul sebagai tantangan baru India bagi pasien Covid-19 yang menjalani terapi steroid dan mereka yang sudah menderita diabetes sebelumnya.

Agarwal meminta pemerintah negara bagian untuk mendeklarasikannya sebagai "penyakit yang dapat dilaporkan" di bawah Undang-Undang Epidemi, yang berarti otoritas negara harus mengidentifikasi dan melacak setiap kasus.

Apa saja gejala 'jamur hitam'?

Penyakit ini dijuluki "jamur hitam" karena menyebabkan hidung menghitam atau berubah warna.

Penyakit ini juga dapat menyebabkan penglihatan kabur atau ganda, nyeri dada, kesulitan bernapas dan batuk darah.

Beberapa dokter mengatakan steroid kuat yang digunakan untuk mengobati COVID-19 yang parah dapat mengurangi kekebalan dan meningkatkan kadar gula, sehingga membantu penyebaran "jamur hitam".

Banyak obat yang digunakan untuk melawan COVID-19 menekan sistem kekebalan tubuh yang biasanya melindungi individu dari infeksi jamur.

Penyakit ini membunuh lebih dari 50 persen pasien dalam beberapa hari, dalam beberapa kasus, ahli bedah telah mengangkat mata dan rahang atas untuk mencegah penyebaran penyakit.

Kasus Covid-19 India terus melonjak

India pada Kamis melaporkan 276.110 infeksi virus korona baru selama 24 jam sebelumnya. Jumlah kematian melonjak 3.874 dalam semalam, menjadikan total penghitungan menjadi 287.122.

Beban kasus virus korona India mencapai 25,77 juta, tertinggi kedua di dunia setelah AS. Beberapa ahli kesehatan memperingatkan infeksi dan kematian bisa lima hingga 10 kali lebih tinggi.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: DW.com

Tags

Terkini

Terpopuler