Bantuan Beras RESMI Ditutup Kemensos, Tenang Ini Deretan Bansos yang Masih Berlangsung

- 4 November 2020, 19:54 WIB
Bantuan Beras RESMI Ditutup Kemensos, Tenang Ini Deretan Bansos yang Masih Berlangsung
Bantuan Beras RESMI Ditutup Kemensos, Tenang Ini Deretan Bansos yang Masih Berlangsung /kemsos.go.id/

RINGTIMES BALI - Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) resmi menutup program Bantuan sosial beras Rabu 4 November 2020. Meski ditutup Kemensos masih menyiapkan sejumlah bansos lainnya dan penyalurannya masih berlangsung.

Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengatakan program ini ditutup karena penyalurannya sudah tercapai realisasinya 100 persen dan tepat waktu.

"Penyaluran Bantuan sosial beras sudah tuntas untuk seluruh wilayah di Indonesia per 31 Oktober 2020 dengan total 450.000 ton beras," ungkap Juliari dalam keterangan resminya dilansir laman kemensos.

Baca Juga: www.prakerja.go.id, Cek Berkala Dashboard Kartu Prakerja, Lolos atau tidak Seleksi Gelombang 11

Bansos beras katanya, merupakan bagian dari program Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang diamanatkan kepada Kementerian Sosial dalam menanggulangi dampak pandemi. Sasarannya sendiri adalah 10 juta KPM PKH seluruh Indonesia berupa beras medium dari Bulog.

Melalui BSB, setiap KPM PKH mendapatkan 15 kg beras medium dari Bulog setiap bulan selama tiga bulan (Agustus-Oktober 2020) dengan anggaran Rp4,5 triliun.

“Dengan bantuan ini, diharapkan KPM PKH yang sejatinya juga masyarakat dengan pendapatan rendah, bisa terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokoknya selama pandemi,” kata Mensos.

Baca Juga: Login kemnaker.go.id, Cek BLT BPJS Ketenagakerjaan Sudah Masuk atau Belum, Bertahap Dicairkan

Ditambahkannya, Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi dengan sasaran penerima BSB sangat besar.

Penerima BSB di Jawa Tengah total mencapai 1.560.744 KPM dengan total beras sebesar 70.233.480 Kg. Untuk penerima BSB di kabupaten Kendal sebanyak 39.719 KPM atau beras sebanyak 1.787.355 kg. Adapun di kabupaten Semarang sejumlah 28.730 KPM menerima BSB atau sebanyak 1.292.850 kg.

Untuk penanganan dampak Covid-19, Kemensos melaksanan program Jaring Pangaman Sosial dengan berbagai program penyaluran seperti reguler, Khusus, dan Tambahan.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Akan Pulang di Tanggal Ini, Jutaan Umat Islam Siap Menyambut, Begini Skemanya

Bantuan sosial Reguler diluncurkan untuk penanganan kemiskinan dimana dilaksanakan sebelum masa pandemi, yakni meliputi PKH yang menjangkau 10 Juta KPM dengan aggaran Rp36,8 triliun. Kemudian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako menjangkau 20 Juta KPM dengan anggaran Rp43,1 trilliun.

Kemudian Bansos Khusus diluncurkan untuk membantu meringankan masyarakat terdampak Covid-19. Penerimanya merupakan masyarakat miskin dan rentan miskin baik terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maupun Non-DTKS yang merupakan hasil pendataan pemerintah kab/kota.

Bansos Khusus meliputi Bantuan sosial Sembako (BSS) Jabotabek yang menjangkau 1,9 Juta KPM dengan anggaran Rp6,8 triliun dan Bantuan sosial Tunai (BST) yang menjangkau 9 juta KPM dengan anggaran Rp32,4 triliun.

Baca Juga: Wedakarna Dipolisikan, Begini Kasus ITE yang Menjeratnya

Terakhir adalah Bantuan Tambahan untuk membantu KPM bansos reguler memenuhi sebagian kebutuhan pokok dan meningkatkan daya beli, serta menggerakkan roda perekonomian di masa pandemi.

Selain BSB, bantuan sosial tambahan lainnya yaitu bansos BPNT/Program Sembako Non-PKH yang menjangkau 9 Juta KPM dengan indeks sebesar Rp500 ribu/KPM sekali salur, dengan anggaran Rp4,5 triliun.***

Editor: Tri Widiyanti

Sumber: kemsosgoid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah