Kritik Mahfud MD dan Moeldoko, Rizal Ramli : Jangan Gitulah, Aktivis Bukan Teroris!

- 30 Oktober 2020, 07:57 WIB
Kritik Mahfud MD dan Moeldoko, Rizal Ramli : Jangan Gitulah, Aktivis Bukan Teroris!
Kritik Mahfud MD dan Moeldoko, Rizal Ramli : Jangan Gitulah, Aktivis Bukan Teroris! /Tangkap Layar Youtube/Indonesia Lawyers Club

RINGTIMES BALI- Peristiwa penangkapan aktivis KAMI disorot pakar ekonomi Rizal Ramli.

Saat diundang di ILC (Indonesia Lawyers Club), ia melayangkan kritik tajam kepada Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dan juga Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan Indonesia.


"Pak Mahfud dan pak Moeldko, itu cara-cara polisi menangkap para aktivis seolah-olah mereka teroris. Jumhur itu ditangkap jam 4 pagi oleh 30 polisi , dobrak pintunya, istrinya masih pake night gown nggak ada waktu buat ganti baju. Jumhur sendiri luka bekas operasi empedu mau ambil obat aja nggak dikasih," Rizal Ramli mengungkapkan kemarahannya kepada Mahfud MD dan Moeldoko," dikutip RINGTIMES BALI dari Youtube ILC.

Baca Juga: Ingin Hubungan Asmara Tetap Langgeng dan Harmonis, 7 Kunci Berikut Wajib Dilakukan

Kritik pedas kepada Mahfud MD dan Moeldoko ini disampaikan Rizal Ramli karena menilai penangkapan aktivis KAMI mirip penangkapan teroris.

Pada kesempatan itu, Rizal Ramli juga membandingkan pemerintahan sekarang dengan pemerintahan masa Soeharto.

Menurutnya, zaman Soeharto penangkapan aktivis jauh lebih sopan dari pada pemerintahan sekarang.

Baca Juga: Lama Menghilang, Anak SBY Akhirnya Buka Suara, AHY : Indonesia Punya Tanggung Jawab Moral!

Bahkan Rizal menyebut perlakuan aparat jauh lebih baik saat menangkap Djoko Tjandra.

“Saya pernah ditahan sama pemerintah Soeharto, pak Moeldoko, penjara militer, sopan-sopan tuh perwira TNI waktu itu. Kita diperlakukan with respect, mahasiswa dan aktivis. Ini kalau temennya sendiri nggak diborgol, mahasiswa dan aktivis diborgol. Taipan-taipan seperti Djoko Tjandra bebas tangannya lepas begitu, apaan ini," Rizal Ramli mengkritisi Polisi di depan Mahfud MD dan Moeldoko.

“Dulu yang memperjuangkan agar TNI Polisi dipisahkan dari TNI adalah pemerintahan Gus Dur, pak Mahfud, saya ya kan. Maksudnya polisi jadi kekuatan pengayom rakyat, hari ini TNI tidak dwifungsi , Polisi multifungsi,”ucap Rizal Ramli.

Baca Juga: BKN Umumkan Hasil Seleksi CPNS 2020 Hari Ini, Peserta yang Lolos Wajib Siapkan Dokumen Berikut

“Anggarannya 125% dari tiga angkatan dan kelakuannya itu mohon maaf deh. Aktifis itu bukan teroris dan tidak akan bikin kapok, misalnya aktivis ditangkap gitu terus kapok, enggak," lanjutnya menyindir Mahfud MD dan juga Moeldoko.

Tak tanggung-tanggung, Rizal Ramli juga membandingkan penangkapan tokoh pada zaman penjajahan Belanda.

"Jangan gitulah, pake cara yang elegan. Belanda aja treatment pemimpin kita sopan-sopan, ini udah merdeka mau kembali lagi kepada sistem fasis," ucap Rizal Ramli tegas.***

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x